Jumat, 26 November 2021

Bijaklah dalam Bersosial Media

Resume pertemuan ke-12

Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) 

Narasumber: Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd

Moderator: Dail Ma'ruf, M.Pd

Penulis: Saiful Basroni, S.Pd

Materi: Mengekspresikan Diri yang Baik di Media Sosial


Jum'at, 26 November 2021 jadwalnya menimba ilmu dikelas GMLD. Hari ini memasuki pertemuan ke 12 bersama narasumber hebat yaitu dari Ibu Dra. Sri Sugiarti, M. Pd atau yang akrab di sapa Bunda Kanjeng dan ditemani Moderator keren Pak Dail Ma'ruf.

Mengawali kelas sore ini, pak Dail membuka kelas dengan pembacaan Bismillahirrahmanirrahim. Setelah memperkenalkan narasumber, Pak Dail mempersilahkan Bunda Kanjeng untuk menyampaikan materinya.

Bunda Kanjeng mengawali kelas dengan menyapa seluruh peserta dan dengan tutur katanya yang begitu lembut dan khas, beliau menyampaikan pesan-pesannya. Narasumber mengajak kita sebagai pendidik untuk pandai dalam bersosial media, dalam menerima informasi jangan langsung menyebarkan informasi yang belum jelas. Beliau berpesan dalam menyikapi setiap informasi itu memakai kacamata 5 dimensi dengan kata lain saat kita mendapatkan informasi atau menonton acara itu harus mengetahui siapa yang berbicara, profesinya apa dan apa yang disampaikannya. Sebagai pendidik kita juga harus mengetahui aturan saat kita didalam group WhatsApp ataupun dalam mengikuti webinar, kita harus mengetahui dan memahami etika berliterasi. 

Diharapkan sebagai seorang pendidik kita bisa memberikan pengetahuan dan pendidikan kepada peserta didiknya bagaimana beretika di sosial media. Dalam bersosial media tidak sembarang dalam membuat postingan dan tidak setiap aktivitas di upload. Didalam membuat postinganpun perlu memperhatikan etika, misalnya tidak mengeksplor aurat atau melakukan sesuatu yang tidak mencerminkan seorang pendidik ataupun peserta didik.

Selanjutnya pada sesi tanya jawab dan sharing dengan peserta pada sore ini. Pertanyaan demi pertanyaan dijawab dengan baik oleh Bunda Kanjeng. Narasumber juga berpesan untuk lebih cerdas dalam menerima pesan melalui WhatsApp untuk menghindari penipuan. Jangan mudah terpancing dengan pesan di WhatsApp, apapun pesannya apabila kurang berkenan entah itu salam atau apapun apalagi bila sudah video call sekiranya kurang baik lebih baik untuk dblokir saja.

Dari banyaknya sharing dari peserta, ternyata banyak dijumpai modus penipuan yang terjadi mulai dari minta sumbangan, persahabatan hingga romantika percintaan. Namun dari semua kisah tersebut, pada intinya kita harus pandai dalam menyaring informasi dan berkomunikasi dengan teman di grup.

Demikianlah ulasan materi pertemuan hari ini. Gunakanlah media sosial dengan bijak, tetap hati-hati dan waspada dalam bermedia sosial. Jangan mudah percaya dengan tawaran-tawaran atau segala sesuatu dari orang-orang yang belum jelas asal usulnya. Untuk itu, kita harus senantiasa berkawan dan berteman dengan orang-orang yang baik. Sehingga kita akan mendapatkan bagian dari kebaikan-kebaikan. Semangat menebar kebaikan melalui literasi digital.

 

Salam Literasi Digital

KUTAI KARTANEGARA

Kamis, 25 November 2021

Tugas TIK Kelas 6, Kamis 25 Nov 2021

Bismillah. 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Semangat pagi anak-anak sholeh sholeha. 

Apa kabarnya hari ini? Alhamdulillah sehat ya. 

Pada Pertemuan Hari ini silahkan dibaca artikel yang ada di link berikut:

Pemanfaatan Blog sebagai Sumber Belajar

Jika sudah dibaca, kemudian kerjakan tugas berikut:

1. Tuliskan sejarah singkat tentang Blog! 

2. Tuliskan pendapat kamu tentang pemanfaatan blog sebagai sumber belajar! 

Tugas di kerjakan di blog masing-masing. Kemudian link postingan tugas di kirimkan ke WA grup TIK. 

Tetap jaga kesehatan dan tetap semangat belajar ya. 😊😊


Pemanfaatan Blog sebagai Sumber Belajar

Sejarah Lahirnya Blog

Di masa lalu, dunia web masih

memiliki tampilan yang sederhana, dengan

warna background yang tidak menarik, teks

warna hitam, dan link berwarna biru.

Kemudian berangsur-angsur muncullah

gambar, suara, animasi, dan video yang

membuat tampilan web menjadi lebih

menarik. Walaupun demikian, tampilan

halaman web masih terlihat statis. Walaupun

sudah ada pendekatan untuk memisahkan

data dengan tampilan web dengan cara

menyimpan data ke database, namun tetap

saja tampilannya berubah jika ada yang

meng-update-nya secara manual.

Pada akhir tahun 1990-an mulai muncul

software untuk membuat Blog dan muncul

juga layanan-layanan lain yang mmbuat

orang mudah membuat website dan meng-

update-nya secara kontinyu. Fasilitas-

fasilitas ini mulai berevolusi hingga menjadi

layanan Blog seperti sekarang ini. Dengan

menggunakan layanan blogging, seseorang

tidak perlu melakukan koding HTML secara

manual untuk menentukan letak isi artikel-

artikel. Pengguna hanya perlu mengisikan isi

artikel ke sebuah form dan menyimpannya,

maka isi artikel tersebut otomatis akan

ditampilkan oleh software blogging tersebut.

Dengan dimikian, proses penggantian

konten website menjadi lebih mudah, cepat,

dan tidak mahal.

Media blog pertama kali

dipopulerkan oleh Blogger.com, yang

dimiliki oleh PyraLab sebelum akhirnya

PyraLab diakuisi oleh Google.Com pada

akhir tahun 2002 yang lalu. Semenjak itu,

banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang

bersifat sumber terbuka yang diperuntukkan

kepada perkembangan para penulis blog

tersebut.

Blog mempunyai fungsi yang sangat

beragam,dari sebuah catatan harian, media

publikasi dalam sebuah kampanye politik,

sampai dengan program-program media dan

perusahaan-perusahaan. Sebagian blog

dipelihara oleh seorang penulis tunggal, sementara sebagian lainnya oleh beberapa

penulis. Banyak juga weblog yang

memiliki fasilitas interaksi dengan para

pengunjungnya, seperti menggunakan buku

tamu dan kolom komentar yang dapat

memperkenankan para pengunjungnya untuk

meninggalkan komentar atas isi dari tulisan

yang dipublikasikan, namun demikian ada

juga yang yang sebaliknya atau yang bersifat

non-interaktif.

Situs-situs web yang saling berkaitan

berkat weblog, atau secara total merupakan

kumpulan weblog sering disebut sebagai

blogosphere. Bilamana sebuah kumpulan

gelombang aktivitas, informasi dan opini

yang sangat besar berulang kali muncul

untuk beberapa subyek atau sangat

kontroversial terjadi dalam blogosphere,

maka hal itu sering disebut sebagai

blogstorm atau badai blog.


Komunitas Blogger


Komunitas blogger adalah sebuah

ikatan yang terbentuk dari para blogger

berdasarkan kesamaan-kesamaan tertentu,

seperti kesamaan asal daerah, kesamaan

kampus, kesamaan hobi, dan sebagainya.

Para blogger yang tergabung dalam

komunitas-komunitas blogger tersebut

biasanya sering mengadakan kegiatan-

kegiatan bersama-sama seperti kopi darat.

Untuk bisa bergabung di komunitas

blogger, biasanya ada semacam syarat atau

aturan yang harus dipenuhi untuk bisa

masuk di komunitas tersebut, misalkan

berasal dari daerah tertentu. Beberapa jenis

komunitas blogger adalah Komunitas

Blogger Daerah, yaitu Komunitas Blogger

berdasarkan kedaerahan atau wilayah

tertentu, Komunitas Blogger Non-Daerah,

yang biasanya terbentuk karena kesamaan

hobi atau yang lainnya, dan Komunitas

Blogger Kampus.

Jenis-jenis Blog

1. Blog politik: Tentang berita, politik,

aktivis, dan semua persoalan berbasis

blog (Seperti kampanye).

2. Blog pribadi: Disebut juga buku harian

online yang berisikan tentang

pengalaman keseharian seseorang,

keluhan, puisi atau syair, gagasan jahat,

dan perbincangan teman.

3. Blog bertopik: Blog yang membahas

tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan

tertentu.

4. Blog kesehatan: Lebih spesifik tentang

kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan

berisi tentang keluhan pasien, berita

kesehatan terbaru, keterangan-

ketarangan tentang kesehatan, dll.

5. Blog sastra: Lebih dikenal sebagai

litblog (Literary blog).

6. Blog perjalanan: Fokus pada bahasan

cerita perjalanan yang menceritakan

keterangan-keterangan tentang

perjalanan/traveling.

7. Blog riset: Persoalan tentang akademis

seperti berita riset terbaru.

8. Blog hukum: Persoalan tentang hukum

atau urusan hukum; disebut juga dengan

blawgs (Blog Laws).

9. Blog media: Berfokus pada bahasan

kebohongan atau ketidakkonsistensi

media massa; biasanya hanya untuk

koran atau jaringan televise

10. Blog agama: Membahas tentang agama

11. Blog pendidikan: Biasanya ditulis oleh

pelajar atau guru.

12. Blog kebersamaan: Topik lebih spesifik

ditulis oleh kelompok tertentu.

13. Blog petunjuk (directory): Berisi

ratusan link halaman website.

14. Blog bisnis: Digunakan oleh pegawai

atau wirausahawan untuk kegiatan

promosi bisnis mereka

15. Blog pengejawantahan: Fokus tentang

objek diluar manusia; seperti anjing

16. Blog pengganggu (spam): Digunakan

untuk promosi bisnis affiliate; juga

dikenal sebagai splogs (Spam Blog)

Budaya popular

Ngeblog (istilah bahasa Indonesia

untuk blogging) harus dilakukan hampir

setiap waktu untuk mengetahui eksistensi

dari pemilik blog. Juga untuk mengetahui

sejauh mana blog dirawat (mengganti

template) atau menambah artikel. Sekarang

ada lebih 10 juta blog yang bisa ditemukan

di Internet dan masih bisa berkembang lagi,

karena saat ini ada banyak sekali software,

tool, dan aplikasi Internet lain yang

mempermudah para blogger (sebutan

pemilik blog) untuk merawat blognya.selain

merawat dan terus melakukan pembaharuan

di blognya, para blogger yang tergolong

baru pun masih sering melakukan

blogwalking, yaitu aktivitas dimana para

blogger meninggalkan link di blog atau situs

orang lain seraya memberikan komentar.

Beberapa blogger kini bahkan telah

menjadikan blognya sebagai sumber

pemasukan utama. Sehingga kemudian

muncullah istilah profesional blogger, atau

problogger, orang yang menggantungkan

hidupnya hanya dari aktivitas ngeblog

karena memang faktanya banyak chanel-

chanel pendapatan dana baik berupa dolar

maupun rupiah dari aktivitas ngeblog ini.


Pemanfaatan Blog Sebagai Sumber Belajar


1. Pengertian Pemanfaatan

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak

akan dapat terlepas dari kata belajar, baik itu

belajar dalam lingkungan formal maupun

belajar di lingkungan non-formal. Saat

manusia belajar sesuatu maka mereka secara

sadar maupun tidak sadar telah

memanfaatkan sumber belajar yang ada

berupa buku, tv, radio, manusia, bahkan

internet. Ada lima aspek dalam

pemanfaatan, yaitu:

a. Media sebagai teknologi mesin

b. Media sebagai tutor

c. Media sebagai pemotivasi belajar

d. Media sebagai alat berpikir dan

memecahkan masalah

2. Pengertian Sumber Belajar

Sumber belajar adalah apa saja

(orang, bahan, alat, teknik, lingkungan) yang

mendukung serta memungkinkan

memberikan kemudahan dan kelancaran

terjadinya belajar, serta memungkinkan

terjadinya interaksi antara pebelajar dengan

sumber belajar tersebut.

Sumber belajar dapat dikelompokan menjadi

dua bagian, yaitu :

a. Sumber belajar yang sengaja

direncanakan (learning resources by

design), yakni semua sumber yang

secara khusus telah dikembangkan

sebagai komponen sistem

instruksional untuk memberikan

fasilitas belajar yang terarah dan

bersifat formal Contohnya adalah :

buku pelajaran, modul, program

audio, transparansi (OHT).

b. Sumber belajar yang karena

dimanfaatkan (learning resources by

utilization), yakni sumber belajar

yang tidak secara khusus didisain

untuk keperluan pembelajaran

namun dapat ditemukan,

diaplikasikan, dan dimanfaatkan

untuk keperluan belajar. Contohnya:

pejabat pemerintah, tenaga ahli,

pemuka agama, guru, olahragawan,

kebun binatang, waduk, museum,

film, sawah, terminal, surat kabar,

siaran televisi, internet (dalam hal ini

berupa Blog) dan masih banyak lagi

yang lain.

Media massa adalah suatu jenis

komunikasi yang ditujukan kepada

sejumlah khalayak yang tersebar,

heterogen, dan anonim melewati

media cetak atau elektronik,

sehingga pesan informasi yang sama

dapat diterima secara serentak dan

sesaat. Pengertian "dapat" di sini

menekankan pada pengertian, bahwa

jumlah sebenarnya penerima pesan Pemanfaatan

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak

akan dapat terlepas dari kata belajar, baik itu

belajar dalam lingkungan formal maupun

belajar di lingkungan non-formal. Saat

manusia belajar sesuatu maka mereka secara

sadar maupun tidak sadar telah

memanfaatkan sumber belajar yang ada

berupa buku, tv, radio, manusia, bahkan

internet. Ada lima aspek dalam

pemanfaatan, yaitu:

a. Media sebagai teknologi mesin

b. Media sebagai tutor

c. Media sebagai pemotivasi belajar

d. Media sebagai alat berpikir dan

memecahkan masalah

2. Pengertian Sumber Belajar

Sumber belajar adalah apa saja

(orang, bahan, alat, teknik, lingkungan) yang

mendukung serta memungkinkan

memberikan kemudahan dan kelancaran

terjadinya belajar, serta memungkinkan

terjadinya interaksi antara pebelajar dengan

sumber belajar tersebut.

Sumber belajar dapat dikelompokan menjadi

dua bagian, yaitu :

a. Sumber belajar yang sengaja

direncanakan (learning resources by

design), yakni semua sumber yang

secara khusus telah dikembangkan

sebagai komponen sistem

instruksional untuk memberikan

fasilitas belajar yang terarah dan

bersifat formal Contohnya adalah :

buku pelajaran, modul, program

audio, transparansi (OHT).

b. Sumber belajar yang karena

dimanfaatkan (learning resources by

utilization), yakni sumber belajar

yang tidak secara khusus didisain

untuk keperluan pembelajaran

namun dapat ditemukan,

diaplikasikan, dan dimanfaatkan

untuk keperluan belajar. Contohnya:

pejabat pemerintah, tenaga ahli,

pemuka agama, guru, olahragawan,

kebun binatang, waduk, museum,

film, sawah, terminal, surat kabar,

siaran televisi, internet (dalam hal ini

berupa Blog) dan masih banyak lagi

yang lain.

Media massa adalah suatu jenis

komunikasi yang ditujukan kepada

sejumlah khalayak yang tersebar,

heterogen, dan anonim melewati

media cetak atau elektronik,

sehingga pesan informasi yang sama

dapat diterima secara serentak dan

sesaat. Pengertian "dapat" di sini

menekankan pada pengertian, bahwa



jumlah sebenarnya penerima pesan informasi melalui media massa pada

saat tertentu tidaklah esensial.

Adapun bentuk media massa, secara

garis besar, ada dua jenis, yaitu :

media cetak (surat kabar dan

majalah, termasuk buku-buku) dan

media elektronik (televisi dan radio,

termasuk internet)

Agar bisa terjadi kegiatan belajar

pada si pebelajar, maka pebelajar

harus secara aktif melakukan

interaksi dengan berbagai sumber

belajar. Perubahan perilaku sebagai

hasil belajar hanya mungkin terjadi

jika ada interaksi antara pebelajar

dengan sumber-sumber belajar.

Inilah yang seharusnya diusahakan

oleh setiap pebelajar (instructor,

pengajar) dalam kegiatan

pembelajaran. Oleh karena itu para

pendidik maupun yang berkompeten

dalam hal itu dituntut untuk kreatif

dalam menciptakan sumber belajar

yang dapat dimanfaatkan oleh

pebelajar dalam memahami materi

tertentu.

Sumber belajar memiliki fungsi :

a. Meningkatkan produktivitas

pembelajaran dengan jalan: (a)

mempercepat laju belajar dan

membantu pengajar untuk

menggunakan waktu secara lebih baik

dan (b) mengurangi beban pengajar

dalam menyajikan informasi, sehingga

dapat lebih banyak membina dan

mengembangkan gairah.

b. Memberikan kemungkinan

pembelajaran yang sifatnya lebih

individual, dengan cara: (a) mengurangi

kontrol pengajar yang kaku dan

tradisional; dan (b) memberikan

kesempatan bagi pebelajar untuk

berkembang sesuai dengan

kemampuannnya.

c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah

terhadap pembelajaran dengan cara: (a)

perancangan program pembelajaran

yang lebih sistematis; dan (b)

pengembangan bahan pengajaran yang

dilandasi oleh penelitian.

d. Lebih memantapkan pembelajaran,

dengan jalan: (a) meningkatkan

kemampuan sumber belajar; (b)

penyajian informasi dan bahan secara

lebih kongkrit.

e. Memungkinkan belajar secara seketika,

yaitu: (a) mengurangi kesenjangan

antara pembelajaran yang bersifat

verbal dan abstrak dengan realitas yang

sifatnya kongkrit; (b) memberikan

pengetahuan yang sifatnya langsung.

f. Memungkinkan penyajian pembelajaran

yang lebih luas, dengan menyajikan

informasi yang mampu menembus batas

geografis.

3. Pemanfaatan Blog Sebagai Sumber

Belajar

Di tengah dunia yang semakin

modern ini pemanfaatan teknologi dalam

dunia pendidikan pun tidak dielakkan lagi.

Dengan adanya teknologi modern, arus

informasi semakin tak dapat terbendung

lagi. Semua orang diseluruh dunia dapat

mengetahui apa yang mereka inginkan

melalui internet. Internet dapat

menghilangkan batas ruang dan waktu

sehingga siapa pun dapat memanfaatkanya.

Pemanfaatan internet dalam dunia

pendidikan telah gencar dilakukan

diberbagai negara. Bahkan internet sudah

menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan

dalam dunia pendidikan. Blog salah satu

produk yang dihasilkan oleh internet dapat

dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena

Blog dapat dibuat oleh siapa pun dengan

sangat mudah dan yang paling penting Blog

dapat dibuat dengan gratis.

Fakta di lapangan tentang

penggunaan internet di kalangan para

pebelajar, lebih banyak dimanfaatkan untuk

melakukan hal-hal yang kurang produktif,

seperti terlalu banyak chatting, friendster-an,

bermain game online, dan mengakses

pornografi. Blog yang jumlahnya berlipat 2

setiap 6 bulan, yang pemiliknya dari

kalangan pebelajar dan remaja jumlahnya

sangat signifikan, hal ini merupakan

fenomena yang harus dimanfaatkan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan yaitu

dengan membuat Blog yang berkualitas agar

masyarakat pebelajar dapat dengan mudah

memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Selain berkualitas, Blog yang dibuat harus

juga menarik agar pebelajar makin betah

belajar didunia maya.

Berbagai referensi, jurnal, maupun

hasil penelitian dapat dengan mudah di

download diberbagai Blog di seluruh dunia.

Cukup memanfaatkan search engine, materi-

materi yang dibutuhkan dapat diperoleh

dengan cepat. Selain menghemat tenaga dan

biaya dalam mencarinya, materi-materi yang

dapat ditemui cenderung lebih up to date.

Adapun manfaat Blog bagi pebelajar adalah

sebagai berikut:

a. meningkatkan pengetahuan,

b. berbagi sumber diantara rekan sejawat,

c. bekerjasama dengan pengajar di luar

negeri,

d. kesempatan mempublikasikan informasi

secara langsung,

e. mengatur komunikasi secara teratur, dan f. berpartisipasi dalam forum-forum lokal

maupun internasional.

Di samping itu para pengajar juga

dapat memanfaatkan Blog sebagai sumber

bahan mengajar dengan mengakses rencana

pembelajaran atau silabus online dengan

metodologi baru, mengakses materi

pembelajaran yang cocok untuk

pebelajarnya, serta dapat menyampaikan

ide-idenya. Sementara itu pebelajar juga

dapat menggunakan internet untuk belajar

sendiri secara cepat, sehingga akan

meningkatkan dan memperluas

pengetahuan, belajar berinteraksi, dan

mengembangkan kemampuan dalam bidang

penelitian.

Blog juga dapat dimanfaatkan oleh

para guru untuk media pembelajaran, yaitu

Blog guru sebagai pusat pembelajaran. Guru

dapat menuliskan materi belajar, tugas,

maupun bahan diskusi di blognya, kemudian

para muridnya bisa berdiskusi dan belajar

bersama-sama di blog gurunya tersebut.

Selain itu blog guru dan murid juga dapat

saling berinteraksi. Guru, yang harus

memiliki Blog, mengharuskan murid

memiliki blognya masing-masing, sebagai

sarana mengerjakan tugas-tugas yang

diberikan oleh gurunya. Metode ini bisa

memacu iklim kompetisi antar siswa, karena

tentu saja para siswa ingin blognya menjadi

yang terbaik. Setelah semua siswa memiliki

Blog dibuatlah suatu komunitas blogger

pebelajar. Ada sebuah Blog sebagai pusat

pembelajaran (bisa berupa blog aggregator

atau blog dengan beberapa kontributor),

dengan guru-guru dan siswa dari berbagai

sekolah bisa tergabung dalam komunitas

blogger pebelajar tersebut.

Conventional Learning dan e-Learning

Menyikapi perkembangan Teknologi

Informasi dan komunikasi diatas,

menyebabkan adanya perubahan metode

konvensional dalam proses belajar mengajar

yang digantikan dengan metode e-learning.

Metode conventional learning yang

mengharuskan pengajar dan pebelajar harus

bertatap muka langsung di ruangan memiliki

beberapa ciri, yaitu: 1) pembelajaran

tergantung pada pengajar; 2) seluruh

kegiatan belajar mengajar terpusat di dalam

ruang; 3) pengajar merupakan sumber ilmu;

4) dibatasi jarak, ruang dan waktu; dan 5)

harus memiliki sarana dan prasarana belajar

mengajar yang memadai serta sumber daya

manusia pengajaar yang memahami setiap

materi pembelajaran yang akan diajarkan.

Sedangkan ciri-ciri e-learning adalah: 1)

pembelajaran tidak tergantung kepada

pengajar; 2) banyaknya sumber materi dan kemudahan akses; 3) peran pengajar hanya

sebagai mediator atau pembimbing; 4)

proses belajar tidak terkendala jarak, ruang

dan waktu.

Merujuk dari ciri-ciri kedua metode

di atas, maka nge-blog adalah sebuah

alternatif metode proses belajar mengajar

yang bersifat e-learning dan juga student

centered. Penyelenggara pendidikan seperti

Perguruan tinggi yang ingin menggunakan

Teknologi Iinformasi dan Komunikasi untuk

penerapan e-learning biasanya

menggunakan Learning Management System

(LMS) untuk menyediakan virtual

classroom (ruang kelas virtual) di internet.

Virtual classroom yang dimiliki biasanya

memiliki banyak metafora ruang kelas

konvensional seperti forum diskusi,

pengumpulan tugas, katalog/perpustakaan

bahan ajar, katalog hyperlink dan lain

sebagainya.

Fungsi Blog dalam Sistem Terintegrasi

Jika pengajar sudah memiliki blog,

maka yang harus difikirkan adalah

bagaimana mengintegrasikan blog dalam

proses belajar mengajar. Ada beberapa cara,

diantaranya para pengajar dapat

menggunakan blog untuk menampilkan

informasi materi yang akan diberikan, bahan

ajar yang siap diunduh pebelajar, daftar

hyperlink sebagai referensi, memberikan

tugas dan menampilkan hasil penelitan

pengajar. Karena fitur pada blog

memungkinkan memberikan pertanyaan dan

komentar atas artikel atau bahan ajar yang

tersedia, maka komunikasi pun akan

berjalan dua arah dan interaktif, baik dari

pengajar ke pebelajar atau sebaliknya.

Cara yang lain adalah ketika

memberikan tugas kepada pebelajar, maka

pengajar tersebut menerangkannya secara

lisan dan kemudian menampilkannya pada

blog. Pebelajar yang akan mengumpulkan

tugas diminta untuk menampilkan jawaban

dari tugas dalam blog pribadi pebelajar

tersebut. Penilaian diberikan dengan cara

pengajar tersebut mengunjungi blog

pebelajar untuk kemudian memberikan

komentar tentang jawaban tugas yang telah

dibuat oleh pebelajar. Cara ini memberikan

arti bahwa pebelajar tidak hanya

bertanggung jawab atas jawaban tugas

kepada pengajar saja, melainkan

bertanggung jawab pula kepada

publik/pengguna internet sebagai pembaca.

Integrasi blog dalam aktifitas proses

belajar mengajar seperti ini secara otomatis

meningkatkan waktu “tatap muka” pengajar

dan pebelajar. Diskusi yang terekam dalam

fasilitas komentar yang tersedia pada blog

juga dapat menjadi referensi tambahan bagi

para pembaca blog dan dapat dilihat serta dibaca kapan saja. Selain mendidik dan

mengenalkan pebelajar menulis melalui

media internet, cara-cara ini juga mampu

mendongkrak nama institusi pendidikan di

dunia maya serta melatih pebelajar untuk

berbagi ilmu dengan orang lain.

Ketika membicarakan blog sebagai

suatu sub-sistem yang terintegrasi, maka

akan ada pula beberapa sub-sistem yang

saling berkaitan serta saling memengaruhi.

Proses belajar mengajar merupakan sebuah

input dan output yang diharapkan adalah

proses belajar mengajar yang berkualitas.

Tentunya sistem tersebut harus memiliki

karakteristik sebagai sistem yang memiliki

umpan balik (feedback system). Dengan

adanya integrasi antar sub-sistem tersebut

diharapkan akan menghasilkan proses

belajar mengajar yang tidak hanya

melibatkan pengajar, tetapi juga pebelajar,

untuk menghasilkan proses belajar mengajar

yang lebih berkualitas.

Kesimpulan

Pemanfaatan internet dalam dunia

pendidikan telah gencar dilakukan

diberbagai negara. Bahkan internet sudah

menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan

dalam dunia pendidikan. Blog salah satu

produk yang dihasilkan oleh internet dapat

dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena

Blog dapat dibuat oleh siapa pun dengan

sangat mudah dan yang paling penting Blog

dapat dibuat dengan gratis.

Didalam Blog para pengajar maupun

pihak yang berkecimpung dalam dunia

pendidikan dapat mem-posting materi-

materi yang mereka anggap berguna bagi

para pencari informasi pendidikan.

Sedangkan pencari informasi pendidikan

pun dapat berpartisipasi mengembangkan

maupun sekedar memberikan komentar dari

isi Blog yang telah dilihat. Berbagai

referensi, jurnal, maupun hasil penelitian

dapat dengan mudah di download diberbagai

Blog di seluruh dunia. Cukup memanfaatkan

search engine, materi-materi yang

dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat.

Selain menghemat tenaga dan biaya dalam

mencarinya, materi-materi yang dapat

ditemui cenderung lebih up to date. Untuk

menunjang pendidikan sebaiknya Blog yang

dibuat harus berkualitas dan menarik agar

pebelajar dapat memperoleh informasi yang

bermanfaat

dibaca kapan saja. Selain mendidik dan

mengenalkan pebelajar menulis melalui

media internet, cara-cara ini juga mampu

mendongkrak nama institusi pendidikan di

dunia maya serta melatih pebelajar untuk

berbagi ilmu dengan orang lain.

Ketika membicarakan blog sebagai

suatu sub-sistem yang terintegrasi, maka

akan ada pula beberapa sub-sistem yang

saling berkaitan serta saling memengaruhi.

Proses belajar mengajar merupakan sebuah

input dan output yang diharapkan adalah

proses belajar mengajar yang berkualitas.

Tentunya sistem tersebut harus memiliki

karakteristik sebagai sistem yang memiliki

umpan balik (feedback system). Dengan

adanya integrasi antar sub-sistem tersebut

diharapkan akan menghasilkan proses

belajar mengajar yang tidak hanya

melibatkan pengajar, tetapi juga pebelajar,

untuk menghasilkan proses belajar mengajar

yang lebih berkualitas.
 

Kesimpulan

Pemanfaatan internet dalam dunia

pendidikan telah gencar dilakukan

diberbagai negara. Bahkan internet sudah

menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan

dalam dunia pendidikan. Blog salah satu

produk yang dihasilkan oleh internet dapat

dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena

Blog dapat dibuat oleh siapa pun dengan

sangat mudah dan yang paling penting Blog

dapat dibuat dengan gratis.

Didalam Blog para pengajar maupun

pihak yang berkecimpung dalam dunia

pendidikan dapat mem-posting materi-

materi yang mereka anggap berguna bagi

para pencari informasi pendidikan.

Sedangkan pencari informasi pendidikan

pun dapat berpartisipasi mengembangkan

maupun sekedar memberikan komentar dari

isi Blog yang telah dilihat. Berbagai

referensi, jurnal, maupun hasil penelitian

dapat dengan mudah di download diberbagai

Blog di seluruh dunia. Cukup memanfaatkan

search engine, materi-materi yang

dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat.

Selain menghemat tenaga dan biaya dalam

mencarinya, materi-materi yang dapat

ditemui cenderung lebih up to date. Untuk

menunjang pendidikan sebaiknya Blog yang

dibuat harus berkualitas dan menarik agar

pebelajar dapat memperoleh informasi yang

bermanfaat.




Daftar Pustaka

Alim Bahri, Manfaat Elearning / E-Learning

- Pembelajaran Online via Internet

atau Intranet Services,

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.

php?, Webpage diakses pada

tanggal 15 September 2010. Pustaka

Alim Bahri, Manfaat Elearning / E-Learning

- Pembelajaran Online via Internet

atau Intranet Services,

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.

php?, Webpage diakses pada

tanggal 15 September 2010.


Ardy Prasetyo, Pemanfaatan Internet

Sebagai Media Pembelajaran,

http://ardyprasetyo.wordpress.com,

Webpage diakses pada tanggal 5

September 2010.


El Diablue, Perkembangan Teknologi Web,

http://eldoblue.wordpress.com,

diakses Mei 2009


Ferry Hadary , 2005, Mengintegrasikan

Fungsi Blog dalam proses Belajar

mengajar, Universitas Tanjungpura


Made santosa, 2007, Pemanfaatan Blog

(Jurnal Online) dalam Pembelajaran

Menulis, Universitas Pendidikan

Ganesha.


M. Basyiruddin Usman, H. Asnawir, 2002,

Media Pembelajaran, Jakarta :

Ciputat Press,


P. Suparno, SJ., dkk., 2002, Reformasi

pendidikan: sebuah rekomendasi,

Penerbit Kanisius.

Senin, 22 November 2021

Generasi Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital

Resume pertemuan 10
Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital
(GMLD) 
Senin, 22 November 2021
Narasumber: Rosminiyati
Moderator: Muliadi
Penulis: Saiful Basroni



Waktu terus berjalan, tak terasa pelatihan GMLD sudah memasuki setengah dari perjalanannya. Hari ini sudah masuk pertemuan ke 10 dari total 20 pertemuan yang dijadwalkan. Materi pada hari ini adalah "Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia digital". Kelas dipandu oleh pak Muliadi sebagai Moderator yang mendampingi Ibu Rosminiyati dari Pangkalpinang sebagai narasumber. 

Sebelumnya mari kita kenalan dengan narasumber kita pada hari ini.


Mengawali paparan materinya, narasumber ingin mengulik 2 kata kunci yang menjadi pedoman pembahasan pada hari ini tetang "Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital".
 1. Berani, berdasarkan KBBI V online diartikan “mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut).
2. Perubahan, menurut KBBI V online adalah hal (keadaan) berubah; peralihan; pertukaran. Tentu saja, dalam hal ini adalah perubahan dari keadaan semula menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.

Mengapa perlu melakukan perubahan di dunia digital? 
1. Kebutuhan. 
Kita ketahui bersama, perubahan dan perkembangan teknologi sudah menghiasi dunia ini, baik di segala sektor dan aspek kehidupan sosial. Tak luput juga terjadi di bidang pendidikan. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita sebagai guru dipaksa harus mengikuti perubahan dan perkembangan yang ada. Adanya pandemi memaksa guru harus berubah dan melek teknologi. Karena pembelajaran yang semula dilaksanakan secara tatap muka, kini beralih dengan modal daring (online). Jika guru tidak mau melakukan perubahan, bukan tidak mungkin kita akan ditinggal murid-murid kita. 
2. Menyalurkan hobi.
3. Tambahan penghasilan. 
4. Berbagi. 

Hal-hal yang dapat mempengaruhi Perubahan di Dunia Digital:
1. Tekad dan Semangat. 
Jika dalam diri kita sudah tertanam keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan di dunia digital, maka kita akan senantiasa berusaha terus menerus untuk belajar kapanpun, dimanapun dan dengan siapapun. 
2. Lingkungan. 
Pengaruh lingkungan mempunyai dampak yang besar terhadap perubahan di dunia digital. Apabila kita berada di lingkungan orang-orang yang aktif berkecimpung di dunia digital, maka otomatis kita cenderung akan tertarik dan ikut terbawa arus tersebut. Sebaliknya, jika kita berada di lingkungan yang terbelakang, otomatis kita juga akan jalan ditempat atau bahkan kita akan tertinggal. 
3. Sarana dan Prasarana. 
Di dalam penerapan dunia digital erat kaitannya dengan adanya sarana dan prasarana yang mendukung (gawai, laptop, PC, kuota internet, listrik, dll). Apabila fasilitas tidak mendukung, tentu kita tidak bisa melakukan perubahan di dunia digital. 
4. Kesempatan. 
Terkadang kita menemukan keadaan seseorang yang ingin melakukan perubahan di dunia digital, namun karena tidak adanya kesempatan maka perubahan tersebut menjadi tertunda. 
5. Dukungan. 
Ada kalanya, untuk melakukan suatu perubahan, kita perlu adanya dukungan dari orang-orang terdekat kita. Baik dukungan dalam bentuk fisik, mental, dan juga finansial. Hal tersebut menjadi sangat penting, karena melakukan perubahan di dunia digital, bagi sebagian orang bukanlah hal yang sederhana dan gampang. 

Narasumber mengatakan bahwa kita semua di grup ini merupakan motivator. Arti kata motivator menurut KBBI V online adalah orang (perangsang) yang menyebabkan timbulnya motivasi pada orang lain untuk melaksanakan sesuatu; pendorong; penggerak.

Dalam hal ini, kita berperan sebagai motivator bagi anak muda (murid-murid, anak-anak kita) untuk berani melakukan perubahan di dunia digital. 

Untuk bisa menggerakkan orang lain agar mau berubah, tentunya kita sudah harus memulai dengan menggerakkan diri kita sendiri untuk berubah. Mengapa?
Karena kita adalah seorang guru dan orang tua yang menjadi model bagi murid-murid dan anak-anak kita.

Seperti kita ketahui bersama, bahwa anak-anak tidak akan bergerak jika kita hanya menyuruh atau mengajak tanpa adanya bukti yang bisa mereka lihat atau tiru. Permasalahannya, Apakah kita sendiri sudah berubah? atau tepatnya, Apakah kita sendiri sudah berani melakukan perubahan?

Terkait perubahan, masing-masing kita tentu saja berbeda. Perubahan untuk masing-masing kita disesuaikan dengan kondisi awal yang kita punya, jelas narasumber. 

Bentuk atau Jenis Perubahan di Dunia Digital:
1. Tidak bisa => bisa;
2. Tidak berani => berani;
3. Sudah bisa => banyak/terampil;
4. Banyak => berkualitas;
5. Sendiri => berkolaborasi;
6. Sederhana/biasa => istimewa/unik/menarik;
7. Tidak berguna => bermanfaat;
8. Untuk diri sendiri => berbagi/inspirasi/memotivasi;
9. Dan lain sebagainya. 

Narasumber menegaskan, untuk melakukan perubahan di dunia digital, kita tidak perlu merasa minder atau takut hanya gara-gara melihat karya-karya luar biasa dari orang-orang hebat yang sudah ada di ruang maya.

Mereka awalnya juga bermula dari bukan siapa-siapa. Namun, karena mereka sudah memulainya, dan tentunya lebih dulu dari kita, serius melakukannya, dan dengan seperangkat kelebihan yang dimiliki, akhirnya menjadi seperti apa yang kita lihat saat ini.

Hal ini tidak menutup kemungkinan terjadi pula pada diri kita jika kita melakukan hal yang sama.

Selanjutnya, kita jalani prosesnya dengan sabar, karena tidak ada yang instan. Berpijak pula pada latar belakang pengetahuan dan pengalaman, serta “perangkat lunak” yang ada pada diri kita masing-masing, jangan mengukur capaian kita dengan keberhasilan orang lain. Cukuplah kesuksesan orang lain menjadi motivasi, sebagai pemantik semangat di saat kita lemah.
Masing-masing kita tahu pondasi kita. Oleh karena itu, berjuanglah sesuai kemampuan. Jika kemarin kita baru bisa mengetik di Word dan kemudian hari ini sudah bisa nge-blog, artinya kita sudah melakukan perubahan atau naik kelas. Begitulah seterusnya.

Hal-hal yang bisa diterapkan dalam Gerakan Perubahan di Dunia Digital
1. Mengubah mindset (pola pikir),
antara lain:
Usia tua => Merasa muda
Guru jadul => Guru gaul
Tidak sempat =>Menyempatkan diri
Tidak mampu => Saya bisa

Usia tua sering dijadikan alasan bagi guru-guru untuk tidak berubah dan tidak mau beradaptasi dengan keadaan, dengan dalih sebentar lagi akan pensiun, dan lain-lain. Padahal, umur yang tua dengan perangkat perkembangan dan kemajuan yang dimilikinya, justru akan menjadi daya tarik tersendiri bagi murid-murid kita untuk berubah juga. “_Guru jadul aja bisa gaul, masak kamu gak_?” He … he … he …

”Tidak sempat” juga sering dijadikan alasan. Padahal waktu yang kita miliki sama, 24 jam. Tidak ada seorang pun yang dilebihkan barang sedetik pun. Di sini, hanya butuh manajemen waktu.

2. Meluruskan niat.
Niatkan perubahan yang kita lakukan untuk kebaikan umat, khususnya anak-anak didik kita. Tidak menutup kemungkinan, pada saat kita melakukan perubahan, banyak kendala yang menghadang. Jika niat kita baik, hanya mengharapkan rida Allah, maka akan ada banyak jalan yang memudahkan urusan kita.

3. Berani keluar dari zona nyaman.
Hal ini tidak gampang dilakukan. Banyak kesenangan yang harus ditukar dengan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi dalam gerakan perubahan diri.

Cara yang paling ampuh adalah dengan memaksakan diri. Perbuatan baik dimulai dari keterpakasaan, kemudian berubah menjadi kebiasaan, selanjutnya menjadi kebutuhan. Apabila sudah sampai pada kebutuhan, jika kita tidak melakukannya, kita akan merasa haus dan lapar.

4. Bergabung dalam komunitas.
Hal ini penting. Berada dalam ruang lingkup yang sempit, membuat kita sulit berkembang. Berada dalam komunitas, menjadikan kita semakin terbuka terhadap perubahan. Banyak sekali hal baru yang menginspirasi, memotivasi, dan menguatkan kita untuk mengubah diri. Bahkan, kesempatan berkembang luar biasa terbuka lebar.

Salah satu komunitas yang menawarkan paket lengkap dan istimewa tanpa biaya adalah Belajar Menulis PGRI yang diprakarsai Om Jay. Di komunitas ini, kita bisa bermetamorfosa begitu cepat. Kita bisa belajar banyak hal. Jika tidak percaya, silakan buktikan sendiri.

5. Bangun kolaborasi.
Sebagai manusia yang sarat dengan keterbatasan, kolaborasi penting dilakukan. Dengan kolaborasi, kekuatan menjadi berlipat ganda, dan kekurangan bisa ditutupi. Akhirnya, terciptalah karya yang luar biasa.

Contoh hasil kolaborasi narasumber yang belum bisa membuat video, tapi menghasilkan video karena adanya kolaborasi. 

6. MULAI.
Gerakan apa pun tidak akan berjalan tanpa memulainya. Karena itu, mulailah saat ini, dan jangan pernah menundanya lagi.


Terkait tema “Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital” bagi anak-anak kita, kita tidak perlu mengajari mereka cara menggunakan platform digital. Mereka jauh lebih pintar dan terampil dari pada kita. Sebaliknya, kitalah yang perlu belajar dari mereka, jelas narasumber. 

Narasumber menekankan, target kita adalah meluruskan penggunaan media digital pada mereka. Bermain game yang hampir menyita sebagian besar waktu mereka dengan gawai, kita alihkan kepada kegiatan lain yang jauh lebih bermanfaat.

 Bagaimana caranya?

1. Kolaborasi.
Kita berada pada komunitas sekolah yang luas. Anak-anak didik kita jumlahnya banyak. Kita tidak mungkin bisa melakukannya sendiri. Oleh karena itu, perlu dibangun kolaborasi di antara sesama guru.

2. Melakukan sosialisai tentang literasi digital.
Kita bisa menggunakan materi yang sudah kita peroleh dari pelatihan GMLD ini. Untuk waktunya:
Pertemuan langsung/tatap muka di dalam ruangan kelas;
Pada saat upacara atau waktu khusus.

3. Memfasilitasi murid-murid kita melakukan hal-hal positif dalam dunia digital.
Membuat komunitas di sekolah, misalnya: komunitas bloger sekolah, komunitas YouTuber sekolah, dll.

4. Memotivasi:
Mengadakan perlombaan;
Memberikan hadiah, dll.


Mulailah sekarang juga, jangan tunggu saat kita ada waktu, waktu tidak  menunggu kita tetapi kitalah yang Harus menyiasati waktu. Segera ambil kesempatan untuk menghasilkan karya di dunia digital. 

Semoga kita dapat menguatkan niat dan terus melakukan giat untuk menebar banyak manfaat. 

Salam literasi digital. 
Kutai Kartanegara. 


Sabtu, 20 November 2021

Inklusifitas di Dunia Digital

Resume pertemuan ke-8
Guru Motivator Literasi Digital
Narasumber : Muliadi
Moderator : Dail Ma'ruf
Penulis : Saiful Basroni
Materi : Inklusifitas di Dunia Digital


Pertemuan ke 8 pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) Angkatan 1, menghadirkan kolaborasi hebat. Moderator dan Narasumber, keduanya merupakan jebolan kelas menulis PGRI gelombang 19 dan 20. Bapak Muliadi sebagai narasumber merupakan Ketua kelas belajar menulis PGRI gel. 19, sedangkan Bapak Dail Ma'ruf merupakan Ketua kelas belajar menulis PGRI gel. 20. Pada pertemuan ini materinya tentang inklusifitas di dunia digital.

Sebelumnya mari kita simak CV dari narasumber.



Apakah Inklusifitas itu?

Inklusifitas berasal dari kata inklusi, kata ini diambil dari kata “inclusion” yang berarti mengajak masuk atau mengikutsertakan. Lawan kata inklusi adalah eksklusif atau eksclusion, artinya menegasi atau mengeluarkan. Dengan demikian inklusifitas merujuk kepada sikap menerima atau mengajak kepada siapa saja tanpa melihat perbedaan dalam konteks sosial.

Sebagai sebuah sikap, inklusifitas senantiasa dikaitkan dengan sikap masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat digital.

Mengapa harus bersikap inklusif di era digital?

Narasumber mengungkapkan bahwa, masyarakat digital identik dengan kebiasaan interaksi dengan media baru melalui konsep metode baru dalam berkomunikasi di dunia digital dan memungkinkan orang-orang dari kelompok-kelompok kecil berkumpul secara online, berbagi, menjual, dan menukar barang serta informasi.

Mengapa  masyarakat  digital mesti inklusif?

Ada beberapa alasan mengapa masyarakat digital harus inklusif, yaitu:

1.      Internet bukan barang baru lagi di Indonesia. Oleh sebab itu internet seharusnya bisa dinikmati oleh siapa saja dengan mudah.

Dari data yang ada, Indonesia tercatat sebagai salah satu pengguna smartphone terbesar di dunia. Indonesia menduduki posisi ke empat setelah China, India, dan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah satu pengguna internet terbesar. Berdasarkan data internetworldstats, pengguna internet Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada Maret 2021. Sementara rata-rata waktu yang digunakan untuk mengakases internet adalah 8 jam 52 menit atau sekitar 75% dari waktu yang tersedia. Ini luar biasa, mengingat hampir 3/4 waktu dihabiskan hanya untuk mengamati perangkat digital yang ada. Sebagian besar pengguna memanfaatkan media sosial untuk berinterkasi, berkomunikasi, atau sekedar mencari informasi. Tercatat aplikasi yang paling banyak digunakan secara berturut-turut yaitu youtube, whatsapp, instagram, facebook, lalu twitter.

2.      Dunia digital cenderung mempertajam perbedaan dan mempeluas keragaman, baik dari aspek fisik maupun pandangan, sehingga berpotensi menimbulkan kerawanan sosial. Maka dari itu, perlu kita sikapi dengan bijak dan benar. Contohnya adanya perpecahan atau perkelahian antara warga terjadi hanya akibat penggunaan media sosial.

3.      Keunikan yang hadir sebagai sebuah keniscayaan, perlu mendapat perlakuan yang proporsional sesuai kondisi keunikannya, sehingga mereka dapat menikmati layanan dan kebutuhan sebagaimana layaknya anggota masyarakat digital lainnya.

4.      Hak untuk memperoleh akses layanan dan kebutuhan di dunia digital untuk berbagai keperluan seharusnya mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

Masyarakat digital harus dapat mampu bersimpati dan juga berempati kepada berbagai keunikan akibat keterbatasan fisik atau mental yang diwujudkan dengan menyediakan instrument atau aplikasi yang ramah kepada penyandang disabilitas. Agar setiap orang dengan segala keterbatasannya dapat menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengembangan diri.

 

Narasumber menegaskan, dari 1-4 alasan diatas bahwa kita tidak bisa menghindari era digital. Hanya ada 2 pilihan yaitu ikut atau ditinggalkan.

 

Lantas bagaimana sebaiknya kita menghadapinya? Sebagai guru apa yang harus  kita lakukan?

 

Setiap anggota masyarakat berhak mendapatkan layanan internet untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan peningkatan sumber daya manusianya.

3 hal penting dalam inklusifitas dunia digital :

1.      Keunikan fisik dan kemampuan.

2.      perbedaan dan keragaman.

3.      keadilan akses digital.

Jika kita yang normal bisa menikmati serunya era digital dengan smartphone, bagaimana dengan saudara kita yang disabiltas?

Tentu terasa Indah sekali jika inklusifitas bisa kita hadirkan di lingkungan kita masing-masing. Oleh karena itu kita juga harus menyediakan kemudahan kepada penyandang disabilitas. Sesuai dengan kehendak Tuhan tentang penciptaan manusia yang beragam. Untuk saling mengenali dan berkolaborasi.

Lingkungan yang inklusif dapat dilihat dari tiga hal yang telah dijelaskan  diatas, jika hal tersebut berkaitan dengan kemudahan dalam mengkases internet maka yang harus dilakukan adalah menyediakan akses internet yang lebih baik. Dalam hal ini pemerintah terus berupaya membangun infrastruktur jaringan agar layanan jaringan mudah, dan terjangkau. Sementara itu jika hal tersebut, berkaitan dengan sikap pengguna internet di dunia digital, maka sikap keterbukaan terhadap perbedaan pandangan harus dapat diwujudkan. Contohnya tidak mudah terprovokasi, dan dapat menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar.

Motivasi yang harus diberikan kepada masyarakat adalah bahwa perbedaan dan keragaman merupakan sebuah keniscyaan, oleh karena itu keragaman dan perbedaan perlu dikelola secara baik dengan menonjolkan nilai-nilai yang lebih universal, seperti gotong royong.

Menyediakan instrumen atau alat yang memudahkan para penyandang disabilitas sebagai salah satu bentuk perbedaan yang ada dalam lingkungan masyarakat digital  adalah dengan menyediakan perangkat yang ramah terhadap disabilitas, dan hal ini ternyata sudah ada produk gadget yang memiliki fitur pembaca wajah, termasuk smartphone dengan fitur yang sesuai dengan penyandang tuna netra. Kebetulan saya memiliki satu mahasiswa tuna netra yang menggunakan tersebut, ungkap narasumber pada pemaparan nya.

Untuk akses internet gratis sebenarnya sudah ada yang disediakan oleh pemerintah, terutama di desa-desa. Saya kira hampir semua desa di Indonesia telah memperoleh program ini. Sementara untuk interner gratis dari pemerintah daerah tentu hal ini akan bergantung pada program daerahnya masing-masing. Kebetulan kalau di daerah saya belum ada, narasumber menambahkan.

Sikap inklusifitas dalam bermedia sosial antara lain dapat diwjudkan dengan sikap saling menghargai dan menghormati hak dan pendapat orang lain, kemudian dapat menerima dan menghargai perbedaan. Sepanjang hal tersebut tidak berkaitan dengan sikap menghina, bully atau sejenisnya, sebaiknya kita hargai saja sebagai keragaman dalam berpikir.

Untuk infrastruktur merupakan perangkat pelayanan dasar, dan ini umumnya berkaitan dengan penyediaan peralatan pendukung utama seperti tower dan lain-lain untuk kelancaran jaringan internet. Jadi untuk penyandang disabilitas tentu akan ikut terlayani dengan infrastruktur ini. Yang paling penting bagi penyandang disabilitas adalah tersedianya perangkat atau aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Yang paling sederhana misalnya kita bisa membuat blog bukan hanya dalam bentuk tulisan tetapi juga dalam bentuk suara sehingga para tunanetra dapat memanfaatkan blog kita.

Merasa superior akibat jumlah atau kekuasaan sering menjadi pemicu terjadinya sikap anti iknlusif. Untuk itu yang harus kita lakukan adalah terus memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat agar tidak memandang perbedaan sebagai sesuatu yang eksklusif. Hal ini dapat dilakukan dengan tidak melakukan perundungan fisik, perundungan verbal, agresi relasi, perundungan prasangka, perundungan siber, apalagi perundungan seksual. Prilaku seperti itu harus terus kita minimalisir agar tidak memicu timbulnya sikap-sikap yang anti sosial.

Jadi, kita sebagai manusia diciptakan dengan sebuah perbedaan. Dengan adanya perbedaan tersebut tugas kita adalah untuk saling terbuka antar satu sama lain dan tidak untuk membedakan-bedakan. Justru dengan adanya perbedaan tersebut, kita harus saling bekerjasama, berkolaborasi dan saling melengkapi. Menjadi bermanfaat bagi manusia yang lainnya. 

Jumat, 19 November 2021

Tips Ampuh Maksimalkan Potensi di Dunia Digital

Resume pertemuan 9

Narasumber: Helwiyah, S.Pd. MM. 

Moderator: Ms. Phia

Penulis: Saiful Basroni

Materi: Cara Ampuh Memaksimalkan Potensi di Digital World




Pada pertemuan ke-9 pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD), kelas dilaksanakan menggunakan media zoom. Dengan moderator ms. Phia yang menemani sahabatnya yaitu bunda helwiyah atau yang akrab disapa bunda ewi. Berikut kita simak biodata singkat dari bunda ewi. 





Dalam Digital World dibagi menjadi 3 bagian. 
1. Literasi
2. Literasi Digital
3. Potensi

Literasi menurut KBBI adalah Kemampuan menulis dan membaca. 

Literasi Digital dilansir dari kompas.com ialah pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dn lain sebagainya. 



Perbedaan Dunia Digital dan Digital World bisa disimak pada slide dibawah. 

Potensi di Digital World


Potensi menurut KBBI adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan: kekuatan, kesanggupan, daya. 

Ada beberapa potensi di digital world. Misalnya Work From Home (jualan) bisa memanfaatkan marketplace, media sosial, email, chat application. 

Learn From Home (PJJ), kita bisa memanfaatkan Zoom, google meet, google Classroom, cisco webex, whatsapp, youtube. 

Dalam pemanfaatan aplikasi-aplikasi digital tersebut tentunya ada syaratnya:
1. Mempunyai device tambahan (HP, Laptop, Tablet) 
2. Membutuhkan kuota internet dan listrik.
3. Membutuhkan digital skills
4. Membutuhkan pelengkap tools

Narasumber memberikan Tips Ampuh Memaksimalkan Potensi pada Digital World:

1. Mindset/Pola Pikir

2. Target Market / Follower

3. Menghargai Karya Orang Lain

4. Hindari Menyebarkan Hoaks

5. Posting Konten

6. Terus Update Skill

7. Konsisten

Itulah tips yang dibagikan narasumber pada materi kali ini. Semoga kita bisa menjalankan apa yang menjadi petuah dari narasumber. Dan kita juga bisa konsisten utk memaksimalkan Potensi yang ada pada diri kita.

Kamis, 18 November 2021

ANBK SD MUHAMMADIYAH MUARA JAWA

Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk jenjang SD/MI sudah dilaksanakan sejak hari senin, tanggal 15 November 2021. Pelaksanaan ANBK dibagi menjadi IV gelombang. Gelombang I dan II dilaksanakan pada tanggal 15 - 18 November 2021. Gelombang III dan IV dilaksanakan tanggal 22 - 25 November 2021.

ditpsd.kemdikbud.go.id


Di SD Muhammadiyah Muara Jawa melaksanakan ANBK pada Gelomnang I. Yaitu pada hari Senin dan Selasa, tanggal 15 - 16 November 2021. Berikut dokumentasi pelaksanaan ANBK di SD Muhammadiyah Muara Jawa klik disini.












Pelaksanaan ANBK di SD Muhammadiyah Muara Jawa berjalan dengan lancar dan sesuai rencana tanpa ada kendala. Pada pelaksanaan hari pertama anak-anak mengerjakan literasi membaca dengan cepat, dan masih banyak menyisakan waktu yang disediakan. Namun di hari kedua, pada tes literasii numerasi anak-anak sedikit agak lambat untuk menyelesaikan tesnya. anak-anak dalam mengerjakan literasi numerasi lebih teliti dengan memanfaatkan dan memaksimalkan waktu yang disediakan.




Senin, 15 November 2021

Menyalurkan Hobi Melalui Platform Digital

Resume pertemuan 7
Senin, 15 Nopember 2021
Narasumber: Ritawati, S. Kom.
Moderator: Rosminiyati
Penulis: Saiful Basroni
Materi: Menyalurkan Hobi di Platform Digital


Pelatihan Guru Motivator Literasi (GMLD) sudah masuk pertemuan ke 7. Hari ini peserta belajar didampingi oleh kak Ros dengan menghadirkan narasumber juara 1 lomba blog nasional dalam rangka bulan bahasa dan sumpah pemuda. Beliau adalah Ibu Rita Wati, S. Kom. Berikut CV lengkap narasumber. 


 Pertemuan kali ini narasumber akan membahas bagaimana cara menyalurkan hobi melalui platform digital. 

Apa itu Platform? 

Menurut Wikipedia, platform komputasi didefinisikan sebagai sebuah kombinasi asitektur perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Apabila merujuk pengertian platform dari Wikipedia tersebut, maka dapat kita pahami bahwa pengertian platform adalah identik dengan teknologi informatika, baik berupa aplikasi atau software yang dirancang untuk menjalankan sebuah sistem.

Secara sederhana, pengertian platform merupakan sebuah wadah yang dipakai untuk menjalankan sebuah sistem sesuai dengan rencana program yang telah dibuat.
Contoh platform populer saat ini:
1. Zoom
2. Youtube
3. Facebook
4. WhatsApp
5. Instagram
6. Dll

Bagaimana cara menyalurkan hobi melalui platform digital? Tentunya langkah pertama kita harus mengidentifikasi apa yang menjadi hobi dan kesukaan kita. Setelah itu, kita tinggal memilih dan menentukan mau menyalurkan hobi kita menggunakan platform apa. 

Misalnya kita hobi menulis, maka bisa kita salurkan hobi kita melalui blog. Blog itu sendiri juga tersedia beberapa penyedia, ada blogger, wordpress, kompasiana, dll. 

Apabila mempunyai hobi bermusik dan bernyanyi, bisa kita salurkan hobi kita melalui platform youtube. 

Jika hobi menuliskan quotes atau kata-kata motivasi bisa disalurkan melalui media sosial instagram, facebook, dll. 

Narasumber menegaskan, apabila kita bisa menyalurkan hobi kita dengan tepat di dalam media digital hasilnya luar biasa. Contohnya banyak youtuber dengan penghasilan fantastis.
 
Apalagi kita sebagai guru, di masa pandemi ini tentu banyak materi pelajaran yang bisa dijadikan konten-konten untuk disebarkan melalui platform digital. Tentu saja dengan begitu ilmu yang kita sebar akan bermanfaat dan menjadi ladang amal bagi kita. 

Keaktifan narasumber membuat konten di blog dan youtube, menjadikan beliau sering di undang untuk menjadi moderator dan juga narasumber nasional.


Banyak manfaat yang didapat dengan menyalurkan hobi melalui platform digital, antara lain:
1. Membangun Personal Branding
2. Bermanfaat untuk orang banyak.
3. Membuat rekam jejak digital
4. Mulai dikenal dan diundang dalam seminar/workshop
5. Mendapat income 

Untuk membangun itu semua, tentunya kita perlu dukungan komunitas yang bisa menunjang untuk kemajuan kreativitas dan menambah keilmuan kita. 

Closing statement narasumber, ketika kita telah bergabung dalam komunitas sesuai dengan hobi. SELAMAT, karena tidak lama lagi akan banyak kejutan yang Bpk/ibu dapati dengan Komunitas ini.
"Nothing is imposible in this world what we look upon today tomorrow maybe acomplished fact"




Sabtu, 13 November 2021

Mari Perangi Hoaks

Resume pertemuan ke 6
Jum'at, 12 Nopember 2021
Narasumber: Ms Phia
Moderator: Deni Darmawan
Penulis: Saiful Basroni
Materi: Menjadi Pejuang Kebenaran di Tengah Gempuran Hoaks


Ditengah aktivitas bekerja, dan banyak agenda yang harus di selesaikan hari ini, terkadang muncul rasa capek dan lelah. namun dalam benakku terpikir, bagaimana orang-orang hebat ditengah kesibukannya masih bisa berbagi dan mengatur waktunya sedemikian rupa. setelah saya pikir-pikir berulang kali, semua itu kembali kepada kita masing-masing. 

segala apa yang kita lakukan, dan sebermanfaat kita itu tergantung bagaimana kita berbuat dan bersikap. Niat saja tidak cukup tanda adanya tindakan dan komitmen. 

cuaca dingin, rasa capek karena seharian bekerja, membuat rasa malas muncul, padahal hari ini ada kelas pelatihan dan masih ada tugas resume harus di selesaikan. 

tak terasa pelatihan Guru Motivator Literasi Digital sudah memasuki pertemuan ke-6. Pada pertemuan ke-6 ini materi di sampaikan melalui zoom. dan jadwal hari ini banyak tugas yang harus di selesaikan di sekolah. Karena besok ada acara penyerahan hadiah lomba dan juga pemberian apresiasi dan penghargaan bagi siswa berprestasi. Akhirnya hanya bisa menyimak materi yang dibagikan di WAG GMLD dan juga blog walking untuk menyerap materi apa saja yang sudah disampaikan oleh narasumber.

narasumber pada pertemuan ke-6 ini merupakan bilingual blogger, motivator, trainer dan juga writer. Berikut CV lengkap dari narasumber hebat kali ini.



Pada pertemuan ini, narasumber berkolaborasi dengan moderator hebat, yaitu bapak Deni Darmawan. Bapak Deni Darmwan merupakan seorang dosen dan juga penulis hebat yang sudah menghasilkan banyak karya. Beliau juga aktif menulis artikel di bebrapa media masa. Moderator dan narasumber kali ini merupakan jebolan kelas menulis PGRI Gelombang 20. Materi yang disajikan pada pertemuan ini adalah "Menjadi Pejuang Kebenaran di tengah Gempuran Hoaks".

Di era digital ini, tak bisa kita pungkiri persebaran informasi begitu cepat tersebar. Hal itu memaksa kita untuk peka, tanggap dan juga bijak untuk menerima dan menanggapi informasi yang kita dapatkan. kita harus cek dan ricek apakah informasi yang kita dapat itu benar atau tidak.

Apa Itu Hoaks? Apa Perbedaan Hoaks dan Fake News?


Narasumber dalam paparannya menjelaskan, dilansir dari wikipedia Hoaks adalah tipuan, kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada legenda dan desas-desus urban. Sedangkan Fake News dikutip dari warta ekonomi.co.id adalah berita palsu, fake news bertujuan sebagai click bait, fake news itu terjadinya bisa disengaja atau tidak disengaja. fake news digunakan untuk meyakinkan pembaca dengan sudut pandang tertentu.



Ditengah gempuran hoaks narasumber mengajak kita untuk selalu berfikir positif. Banyak manfaat yang kita dapatkan dari selalu berfikir positif. antara lain:
1. Sehat Jiwa Raga
Temuan dari Johns Hopkins expert Lisa R. Yanek, M.P.H., Postif Thinking dapat menjauhkan penyakit jantung.
2. Bahagia
Karena dengan bahagia akan memberikan energi positif bagi kita.
3. Terarah
Tidak Mudah Terpengaruh.

Bagaimana Tips untuk selalu Posistif?

Narasumber menjelaskan, ada 3 tips yang dapat dilakukan agar selalu positif.

1. Hadapi Dengan Senyuman

Sebuah studi universitas kansas menemukan bahwa tersenyum-bahkan smailing palsu-mengurangi detak jantung dan tekanan darah selama situasi stres.

2. Berlatih Reframing


3. Bangun Ketahanan Diri



Selanjutnya narasumber mengajak kita untuk melakukan Self Digital Reflexion.

Ilmu yang bermanfaat yang telah disampaikan kepada para peserta. mengajak kita untuk merenungkan apa yang selama ini telah kita lakukan, apa saja yang sudah kita posting dan kita kunjungi di dunia digital. sudahkah kita selalu berfikir positif? Berapa banyak kebaikan yang kita bagikan di dunia online.

Mari kita bersama perangi hoaks, dengan selalu berfikir positif. Berteman dengan orang-orang baik, karena dengan begitu kita akan terpancar sinar-sinar kebaikan dari orang-orang yang ada di sekitar kita. Jangan asal menyebarkan segala informasi yang kita terima. saring dulu sebelum sharing.

sekian yang dapat saya tuliskan, mohon maaf apabila ada kesalahan. kesempuraan hanya milik Allah SWT. Kesalahan murni dari saya. terima kasih.