Selasa, 17 Agustus 2021

Menulis Kelengkapan Naskah

Resume ke-16

Gelombang 20

Narasumber : Theresia Sri Rahayu, S.Pd.SD

Moderator : Aam Nurhasanah, S.Pd

Penulis : Saiful Basroni, S.Pd

Tema : Menulis Kelengkapan Naskah



Malam ini kelas belajar menulis PGRI memasuki pertemuan ke-16. Moderator pada malam hari ini sang blogger inspiratif yaitu bu Aam Nurhasanah.

Moderator mengingatkan kepada peserta bahwa tugas peserta adalah mengumpulkan 20 link resume dan wajib menerbitkan buku solo sebagai syarat untuk mendapatkan sertifikat bernilai 40 jam. Oleh karena itu, cobalah mulai buat daftar isinya, karena 4 pertemuan lagi akhirnya terkumpul 20 resume.

Selanjutnya moderator memperkenalkan narasumber malam ini yaitu Theresia Sri Rahayu, S.Pd.SD. Biasa di sapa Cikgu Tere. Beliau adalah salah satu alumni gelombang ke-4 yang bukunya terbit ke penerbit mayor PT Andi Offset.

Mari kita simak CV beliau di link berikut: https://www.cikgutere.com/2021/01/tere-bukan-liye.html

Narasumber membuka kelas dengan berbagi kisah perjalanannya di dunia menulis. “Sebenarnya,  saya juga baru dlm menulis buku.  Terutama mulai produktif sejak mengenal Om Jay dan kegiatan belajar menulis melalui WA sprti ini, ungkap Cikgu Tere”.


Gambar tersebut adalah buku solo narasumber, yang terbit mulai tahun 2020. Buku ke empat dengan judul Belajar Dalam Mengajar terbit tahun 2021 setelah menyelesaikan tantangan menulis di blog setiap hari brsama YPTD.

Selain menulis buku solo, cikgu juga ada bbrpa buku antologi yg  ditulisnya. Namun ia tidak menyimpannya.  Karena biasanya buku antologinya menjadi pemenang di beberapa kegiatan menulis bareng.

Malam hari ini,  narasumber akan berbagi materi tentang “kelengkapan naskah untuk menjadi sebuah buku”.

Cikgu Tere membuat materinya dengan menggunakan canva dan di posting di akun instagram nya. Mari berselancar ke akun Instagram cikgu Tere melalui tautan berikut https://www.instagram.com/p/CSoGR6bJVeS/?utm_medium=copy_link.

 Cikgu menjelaskan jika kita ingin menulis buku, kemudian bukunya ingin diterbitkan dan dicetak oleh penerbit,  maka kita harus melengkapi naskah buku kita dengan beberapa kelengkapan ini.














“Sebenarnya itu belum semuanya ya,  Bpk/Ibu. Masih ada bagian - bagian lain dari kelengkapan buku.  Seperti cover,  daftar pustaka,  dll.” Cikgu menambahkan penjelasannya.

Tapi pada malam hari ini,  kita akan fokus pada empat bagian kelengkapan naskah di atas.

1. Prakata.

“Berdasarkan pengalaman saya sebagai penulis pemula,  saya pernah mengalami kebingungan antara Prakata dan Kata Pengantar.

“Prakata berbeda dengan kata pengantar,  jelas cikgu.

Ayo,  simak perbedaannya ya:

“Nah,  sudah jelas kan bedanya,  Bpk/Ibu. Maka jangan heran ketika Om Jay sering membagikan postingan di grup WA, contohnya: Kata Pengantar untuk buku....

“Om Jay juga menulis kata pengantar di buku saya, di buku Bu Aam dan banyak sekali buku lainnya.

“Nanti juga Bpk/Ibu pasti akan segera mendapatkan kata pengantar dari Om Jay di buku yg akan Bpk/Ibu terbitkan.  Sabar dan semangat ya. Beliau menyemangati peserta.

2. Daftar Isi.

“Saya punya pengalaman menarik saat menulis buku dalam waktu satu minggu bersama Prof. Richardus Eko Indrajit.

“Saat itu Prof. Eko memberikan challenge dlm kegiatan menulis seperti ini dan saya tertarik untuk mengikutinya.

“Akhirnya,  setelah kelas belajar melalui WA selesai,  saya langsung buat Outline buku saya tersebut dan saya kirimkan ke Prof. Eko keesokan harinya.

“Saat itu,  saya hanya membuat 3 Bab yang saya perkirakan hampir 60 halaman.

“Karena targetnya satu minggu,  Bpk/Ibu. Terangnya.

“Oh ya,  judul bukunya adalah Belajar Semudah Klik”

“Saya merasa dikejar - kejar waktu.  Tapi untungnya dengan adanya outline ini,  saya tetap fokus pada inti setiap bab.  Bahkan ketika ada waktu di mana saya harus benar - benar istirahat dulu.  Jadi outline ini sangat membantu saya. Tidak ada istilah mental blocking.”

Akhirnya Prof. Eko memintanya untuk menambah jumlah Bab dan halaman.

Pengalaman menarik berikutnya adalah ketika saya baru tahu bahwa ada cara mudah membuat daftar isi otomatis menggunakan microsoft word.

Berikut ini adalah cara untuk membuat daftar isi otomatis di microsoft word.

“Saya yakin,  Bapak/Ibu sdh tidak asing dengan microsoft word.  Bahkan mungkin sudah bisa membuat daftar isi seperti ini.

“Namun bagi Bpk/Ibu yg belum mengetahui caranya,  bisa diexplore lagi ya,  menu dan tab di microsoft word nya.

“Jadi sebenarnya kuncinya ada di Heading 1 dan Heading 2” Jelas cikgu.

3. Sinopsis

“Saya ingat ketika buku saya yang berjudul Belajar Semudah Klik sedang proses review oleh Penerbit Andi. Luar biasa sensasinya,  Bpk/Ibu. Krn kita tahu bersama bhw Penerbit Andi adalah penerbit mayor.  Proses seleksi sangat ketat.”

“Saat itu,  saya mengirimkan sinopsis buku saya tersebut. Berulang kali saya mencari referensi dan membaca ulang sinopsis yang saya buat.

“Apalagi karena saya dan teman - teman penulis diminta untuk mempresentasikan isi buku kami di depan Prof. Eko.  Aduh,  rasanya seperti sidang tesis.  😁

Sinopsis berbeda dengan Blurb

“Ternyata saya sendiri pernah keliru memahami sinopsis dan blurb”. Ungkap cikgu.

Sinopsis menceritakan keseluruhan isi buku secara ringkas. Sedangkan Blurb hanya menuliskan bagian - bagian menarik dari sebuah buku.  Penanda utama blurb adalah pertanyaan yang mengundang rasa ingin tahu pembaca.

“Berikut adalah contoh blurb. Mari kita amati bersama.”

4. Profil penulis.

Hal penting yang harus diperhatikan adalah profil penulis merupakan pendukung isi buku yang kita tulis.  Maksudnya jika kita menulis tentang tips menulis di blog, minimal kita sudah mempunyai kompetensi di bidang itu.  Mungkin kita bisa menuliskan penghargaan sebagai blogger, dll.

Juga harus relevan.  Misalnya kita menulis tentang pendidikan, tapi kita berlatar belakang non pendidikan, maka itu tidak relevan. Sehingga dapat menurunkan kepercayaan pembaca buku kita.

Hal penting lainnya adalah menuliskan nomor kontak penulis yang dapat dihubungi.  Terutama adalah jika pihak penerbit ingin melakukan editing dan perlu menghubungi kita.  Selain itu bisa juga menjalin komunikasi dengan para pembaca buku kita.

Misalnya ketika kita menulis buku tentang Aplikasi Pembelajaran,  bisa saja kita dihubungi oleh pembaca yang ingin mengundang kita sebagai narasumber pelatihan terkait topik tersebut.

Sesi tanya jawab diawali dengan pertanyaan dari moderator tentang bagaimana menumbuhkan rasa kepercayaan diri dalam menulis, sehingga para peserta bisa mengikuti challenge menulis satu minggu? Langkah apa yang ditempuh agar naskah peserta bisa tembus ke penerbit mayor PT Andi? Bagaimana mencari sumber referensinya? Hal tersebut ditanyakan karena Prof. Ekoji mengadakan hal serupa di gelombang 19 dan 20 saat pertemuan minggu lalu.

“ Wahh senangnya ya,  karena Prof. Eko mengadakan challenge ini lagi.  Saya harap Bpk/Ibu bisa mengikutinya.”

Cikgu lanjut menimpali pertanyaan bu AAM. Pertama, cara menumbuhkan kepercayaan diri dalam menulis untuk mengikuti challenge tersebut, menurut pengalaman saya adalah terus menulis. Om Jay sering mengatakan menulislah setiap hari dan kita akan mendapatkan keajaiban. Nah, salah satu keajaibannya adalah kita semakin banyak jam terbang. Lebih mudah menuangkan ide menjadi tulisan, kemudian kita juga jadi terbiasa menulis dan muncullah rasa percaya diri itu.

“Biasanya orang yang tidak percaya diri karena merasa tidak mampu.

“Ada yang benar - benar tidak mampu,  namun ada juga yang hanya melabeli diri dengan kata tidak mampu, karena tidak mau mencoba.

Kemudian jawaban yang kedua, langkah yang ditempuh agar naskah peserta bisa tembus ke penerbit mayor seperti Penerbit Andi.

“Saya akan menjawab sesuai pengalaman saya ya, Bu.” Ungkap Cikgu Tere.

“Kalau secara teknisnya Penerbit Andi pasti sudah menyampaikan juga.

“Langkah yang pasti adalah dengan mempelajari gaya selingkung dari Penerbit Andi. Buka websitenya dan lihat topik - topik apa yang mereka terbitkan. Kemudian, belajar menggunakan trending topic dan lihat pemasarannya. Misalnya sekarang sedang masa pandemi, apa yang sangat dicari oleh para pembaca.

“Hal - hal ini yang menjadi pertimbangan Penerbit Mayor untuk meloloskan naskah kita.

“Ada satu lagi, komunikasi dengan Prof. Eko melalui challengenya.  Kenapa? Karena beliau adalah penulis hebat dan terkenal. Ketika kita dapat berkolaborasi bersama beliau, maka kecenderungan naskah kita akan diterima oleh Penerbit Andi. Karena beliau mempunyai kredibilitas tinggi.

“Yang terakhir, terkait referensi, tentunya kita bersumber pada Channel Youtube Prof. Eko, kemudian mengembangkan referensi pada jurnal serta buku yang relevan dengan topik kita. Kita bisa gunakan google cendekia atau google scholar juga untuk mencari referensi.

“Tips yang saya dapat saat berproses menulis buku bersama Penerbit Andi adalah jumlah Bab minimal 5. Dengan keterangan 5 ini adalah 5 W + 1 H. Maksudnya jika kita menulis buku tentang Blog, maka kita membahas Apa itu blog, Mengapa kita harus nge blog, bagaimana caranya menulis di blog, kapan kita menulis di blog, dll. Jika unsur 5 W + 1 H sudah terpenuhi, maka kita bisa tahu bahwa naskah kita lengkap. Jadi, selain melakukan proofreading dan penyuntingan, kita bisa memastikan bahwa semua pertanyaan itu sudah terjawab di outline.

Untuk menjadi penulis, kita harus bisa melampaui hambatan-hambatan yang ada di dalam diri maupun dari luar diri kita. Sebagai seorang penulis kita harus bisa konsisten untuk selalu menulis, menulis dan menulis. Selain itu untuk menunjang kemampuan dan meningkatkan skill kita harus belajar, belajar dan belajar.



13 komentar:

  1. Kreatifitas pemateri digabung dengan memanfaatkan ilmu dari pertemuan sebelumnya. Mantap.

    BalasHapus
  2. Semakin rapiiii. Semoga sukses hingga terbit

    BalasHapus
  3. Selalu tertata rapi. Resumenya lengkap kereen

    BalasHapus
  4. cakep. tampilan yang berani. gambar di awal . resumue setelahnya. KREN

    BalasHapus
  5. Terpapar dengan rapi, sedikit masukan.. apakah link memang ditampakkan demikian? Karena ada cara ringkas pak, insert link kemudian judul di perinci. Tapi benar" bagus pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. sengaja di bikin panjang bu. baik terima kasih banyak atas masukkannya. lain kali di rubah yg lebih singkat bu.

      Hapus