Resume ke-12
Gelombang 20
Narasumber : Joko Irawan Mumpuni
Moderator : Mr. Bams
Penulis : Saiful Basroni
Tema : Menjadi Penulis Buku Mayor
"Seorang penulis profesional adalah seorang
amatir yang tidak berhenti." - Richard Bach –
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Kelas Belajar
menulis gelombang 19 dan 20 sudah memasuki pertemuan yang ke-12. Itu berarti sudah
hampir separoh perjalanan kita tempuh dalam program pelatihan ini.
Pada pertemuan mala mini kita akan dibersamai oleh
moderator cakap yaitu yang mempunya julukan bapak Mario Teduh ada sering di
sapa Mr. Bams. Narasumber malam ini adalah Bapak Joko Irawan Mumpuni. Materi pada
malam ini yaitu “Menajdi Penulis Buku Mayor”.
Seperti halnya nama dari narasumber kita mala mini,
yaitu bapak Mumpuni. Beliau memanglah mumpuni untuk membawakan materi pada
malam hari ini. Beliau merupakan Direktur Penerbitan, Penerbit ANDI. Berikut CV
lengkap beliau:
Beliau menggeluti dunia perbitan sudah hampir 20
tahun. Beliau juga aktif di dunia penulisan dan asosiasi penerbit di Indonesia.
Pertanyaan yang sering muncul dibenak penulis
pemula khusunya yaitu apa syarat agar tulisan bisa diterbitkan oleh penerbit
mayor?
Kriteria dari penerbit mayor itu apa? Lalu apa perbedaan
penerbit mayor dan minor atau penerbit indie yang akhir-akhir ini banyak
bermunculan?
Sebelum adanya perkembangan teknologi informasi yang
bekembang pesat seperti saat ini, dulu orang hanya mengenal penerbit mayor dan
minor. Setiap orang mempunyai pendapat masing-masing tentang ap aitu penerbit
mayor dan minor. Namun semua pendapat itu merujuk pada satu kesimpulan yang
pasti yaitu penerbit mayor menerbitkan buku degan jumlah yang lebih banyak
setiap tahunnya dibandingkan dengan penerbit minor.
Seorang penulis pastinya akan merasa bangga
apabila karyanta dapat diterbitkan oleh penerbit mayor. Hal ini dikarenakan apa
bila naskah masuk di penerbit mayor, tentunya naskah akan diolah atau dikelola
secara professional. Selain itu biasaya penerbit mayor juga mempunyai fasilitas
yang lebih baik. Yaitu dari segi modal, percetakan, SDM dan juga jaringan
pemasaran yang lebih luas.
Agar karyanya bisa tembus ke penrbit mayor harus
melalui seleksi dengan tingkat persaingan yang ketat. Bagaimana tidak, seperti
yang dicontohkan narasumber, pada Penerbit Andi, tiap bulan naskah yang masuk
bisa mencapai 300 s.d 500 naskah dan yang diterbitkan hanya 50 s.d 60 judul saja.
Tentunya sisanya akan dikembalikan kepada penulis atau DITOLAK.
Naskah buku seperti apa yang bisa diterim dan
diterbitjan oleh Penerbit Prifesional seperti Penerbit ANDI? Narasumber menjelaskan
tetntunya adalah semua naskah buku yang bisa dijadikan buku lalu laris dijual.
Berikut ini adalah pengelompokan buku yang bisa
dijual dipasaran
Narasumber menjelaskan bahwa Kelompok besar buku
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok buku teks dan kelompok buku
non teks.
Buku teks adalah buku yang digunakan olah mahsiswa atau
siswa dalam proses pembelajaran. Ditingkat sekolah disebut buku pelajaran disingkat
BUPEL sedangkan untuk kelompok mahasiswa disebut buku perguruan tinggi
disingkat PERTI.
Sedangkan buku non teks adalah sebaliknya
dan cenderung disebut sebagai buku-buku populer karena memang kontennya berupa
apa saja yang populer dan dibutuhkan oleh masyarakat.
![]() |
Contoh buku teks |
![]() |
Contoh buku non teks |
Narasumber mengaskan dalam prakteknya pemakaian buku oleh pembacanya tidak lagi terbagi-bagi menurut kelompok-kelompok tadi, apapun buku yang dibaca bisa dijadikan referensi untuk praktek kehidupan sehari hari maupun dalam rangka mendapatkan jenjang akademik yang lebih tinggi.
Narasumber menyampaikan bahwasannya Penerbit
adalah lembaga profitable yang mencari keuntungan untuk bertahan hidup dan
berkembang sehingga karyawan sejahtera, konsumen puas dalam jangka waktu yang
tidak terbatas. Oleh karena itu Penerbit boleh dikatakan industri. Naskah yang
masuk pun akan dianggap sebagai bahan baku output industri, jika bahan baku
bagus maka akan menghasilkan produk yang bagus pula. Oleh karena itu para
penulis dan calon penulis harus paham cara berfikir industri penerbitan agar
naskah tidak ditolak.
![]() |
gambaran industri penerbitan secara lengkap |
![]() |
gambaran industri penerbitan yang di sederhanakan |
Nah sekarang naskah seperti apa yang bisa diterima penerbit? Adalah naskah yang bisa dijadikan buku dan bukunya laku terjual.
![]() |
Penilaian bobot |
![]() |
Ini alasannya mengapa diterima atau ditolak |
![]() |
Ini datanya yang dapat kita lihat salah satunya dari Google Trend |
Dalam contoh grafik diatas kita mencoba uji apakah buku yang membahas tentang batu akik sedang dibutuhkan masyarakat saat ini tidak. nah ternyata tidak, buku batu akik laku sekitar tahun 2013 sd 2014. Saat ini sudah tidak.
![]() |
ini adalah contoh thema yang memiliki trend yang baik bisa dilihat dari grafiknya ; selalu tinggi, stabil dan tidak pernah menyentuh titik NOl. |
Selanjutnya jika thema telah
bagus, penerbit akan mengecek REPUTASI penulisnya, salah satu dapat ditelusuri
dari Google Schoolar.
![]() |
contoh pencarian di google schoolar |
Pertimbangan
penerbit dalam menentukan oplah atau jumlah cetak, inilah dasarnya:
Penerbit akan menentukan
oplah tinggi jika buku itu dinilai mempunyai market lebar dan lifecycle
panjang. Life cycle panjang artinya buku itu akan tetap relevan dimasa yang
akan datang dalam waktu yang panjang.
Apa saja yang didapatkan seorang penulis?
Tidak hanya kepuasan batin yang didapat tetapi juga reputasi, karir yang semakin baik dan tentunya uang.
![]() |
kategori PENULIS IDEALIS (tidak butuh uang) atau PENULIS INDUSTRIALIS (yang harus mendapatkan uang saat menulis) |
Yang disukai penerbit adalah kwadran kanan atas yaitu IDEALIS
sekaligus INDUSTRIALIS
Diakhir pemaparan materinya narasumber membagikan beberapa slide berisi motivasi sebagai perenungan untuk para penulis.
Bapak Ibu termasuk orang
orang pandai kan.. sayang kalau tidak menulis.
Bila jawabnya tidak. Maka menulislah agar hidup kita berguna bagi sesama selamanya..
![]() |
Contoh buku Bapak Joko I. Mumpuni yang ditulis bersama penulis pemula. Laris manis sampai cetak ulang 7 kali |
Senang sekali membaca resume-resume yang sudah dipublish. Tetapi, hari ini lagi suka membaca kutipan yang dipilh sebelum membaca resumenya. Keren.
BalasHapusIya bu. Masih amatiran bu. Nasih perlu bnyak belajar dan terus mencoba. Tetap semangat
Hapusakhir motivasi yang padat makna, membuat saya membaca ulang.
BalasHapusTetap semangat bu
HapusWah ....kreatif dan lengkap nih pak Bas...plus rajin. .👍👍
BalasHapusLengkap, keren, kreatif..saya suka😊
BalasHapusHehe makasih bu winda
HapusLengkap dan informatif skalii... suka.. suka.. ayo pak.. tetap semangat.. 8 lagiii..
BalasHapusTetap semangat bu. Yakin kita pasti bisa.
HapusAku rindu Kutai.
BalasHapusPernah tinggal seminggu saat quick count 2000
Monggo main kesini lagi pak ketua😊
HapusResume yg super kreatif cerdas dan kren
BalasHapusMakasih suportnya pak ketua.😊
Hapusopening n closingnya memikat...syukakkk😀👍👍
BalasHapusMakasih bu nung😊
HapusSemakin hari semakin bagus resumenya. Lengkaop dengan pilihan kutipan penyemangat. Sukaa
BalasHapusMaksih ms phia. Banyak bljr dari resume temen2 semua.
HapusKomplit bangettttt Pak. Hebatt
BalasHapusMakasih bu. Masih amatir bu. Perlu bnyak belajar dan terus berlatih menulis.
HapusMakasih bu sekjen. Kobaran semangat 45 dari kawan2 semua membangkitkan semangat saya untuk terus belajar.
BalasHapusKeren isi dan rapi resume nya
BalasHapusMksh bu
Hapus