Kamis, 05 Agustus 2021

MENGUAK DAPUR PENERBIT MAYOR

Resume ke-11

Gelombang 20

Narasumber : Edi S. Mulyanta

Moderator : Sri Sugiastuti

Penulis : Saiful Basroni

Tema : Menguak Dapur Penerbit Mayor


 “Kebahagiaan datang ketika pekerjaan dan kata-kata Anda menjadi manfaat bagi dirimu dan orang lain.” – Buddha -

Hari ini adalah hari rabu. Jadwal saya mengikuti kuliah online belajar menulis bareng Om Jay. Tak terasa pertemuan kali ini sudah memasuki pertemuan yang kesebelas.

Moderator pada malam hari ini yaitu ibu Sri Sugiastuti atau yang akrab disapa Bu Kanjeng. Tema pada malam pertemuan kali ini adalah Menguak Dapur Penerbit Mayor. Yang menjadi narasumber pada mala mini adalah bapak Edi S. Mulyanta. Beliau saat ini bekerja di penerbit Andi dan menjabat sebagai Publishing Consultant Andi Publisher.

CV lengkap beliau ada di link berikut: https://omjaylabs.wordpress.com/2020/04/22/biodata-edi-s-mulyanta/

Beliau genap 20 tahun berkecimpung di dunia produksi buku, yaitu sejak tahun 2001. Dulu beliau merupakan seorang penulis lepas yang hidup dari menulis buku.

Narasumber mengatakan bahwa Penulis dan Penerbit itu dilindungi undang-undang secara penuh sejak diterbitkannya UU No 3 Tahun 2017 yang diikuti oleh Peraturan Pemerintah 2 tahun kemudian yaitu PP No 75 Tahun 2019. Dalam UU No 3 Tahun 2017 dijelaskan dengan detail bagaimana proses industri penerbitan dan unsur-unsur yang ada di dalamnya. Diatur dengan detail dan kemudin disempurnakan dengan PP No 75 Tahun 2019 yang lebih detail mengatur proses membuat naskah hingga menyebarluaskannya.

Narasumber memberitahukan apabila kita ingin menjadi penulis, sebaiknya kita harus mempelajari dengan seksama pada peraturan pemerintah no 75 tersebut, karena dengan PP tersebut proses penerbitan buku akan mejadi lebih cepat.

Narasumber menambahkan, kenapa bisa lebih cepat? Karena ada aturan-aturan yang detail bagaimana sisi penulis mengajukan naskah hingga sisi penerbit dalam mengelola naskah menjadi buku.

Sesuai dengan tema yang dibawakan malam ini, adalah bagaimana penerbit mayor dalam mengelola naskah untuk dapat disebarluaskan di outlet-outlet yang menjadi sumber pendapatannya.

Pembagian penerbit mayor dan minor sebenarnya tidak ada dalam Undang-undang perbukuan No 3 tersebut. Jadi ini hanya pembagian yang secara alamiah terjadi, dimana penerbit mayor tentu mempunyai jumlah produksi yang lebih tinggi dibanding dengan penerbit minor. Oleh Perpustakaan nasional, kemudian digolongkan kedalam penerbit yang berproduksi ribuan dan ratusan yang terlihat dalam pembagian ISBN yang dikeluarkannya.

Dikotomi penerbit mayor dan minor, kemudian terjadi juga di sisi pemasaran bukunya, dimana ada penerbit yang mampu menjangkau secara nasional dan ada yang regional saja. Hal ini diperuncing lagi dengan pembagian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi di Indonesia atau Kemendikbud DIKTI, yang mensyaratkan terbitan buku harus berskala nasional penyebarannya.

Penerbit yang sudah terlanjur beroplah besar tentu tidak ada masalah dengan hal ini, karena memang skala produksi dan skala mesin produksinya memang sudah terlanjur besar, sehingga untuk memenuhi pasar nasional tidak terlalu sulit.

Outlet toko buku, merupakan sarana pemasaran yang cukup efektif. Di Era pandemi ini ternyata mengubah pola distribusi buku dengan cukup signifikan, dimana saluran outlet yang dahulunya menjadi jalur utama, saat ini justru menjadi korban dari keganasan virus Covid 19, karena ditutupnya jaringan-jaringan toko buku atau dibatasinya aktivitas pusat perbelanjaan.

Di sisi penerbit, sebagai dapur pengolahan naskah dari penulis, sebenarnya tidak ada masalah yang cukup berarti dari sisi penerimaan naskah baru. Di era pandemi ini, naskah masih saja mengalir dengan cukup baik. Mungkin karena banyak calon penulis yang melakukan WFH sehingga banyak waktu untuk melakukan penulisan naskah buku.

Tuntutan untuk tetap produktif kepada para pengajar baik guru maupun dosen, menjadikan laju naskah baru masih tetap terjaga dengan baik. Yang menjadi kendala adalah justru dipengolahan naskah, mulai dari editorial, setting perwajahan dan cover hingga produksi cetak buku.

Saat ini outlet toku buku fisik banyak terkendala kebijakan pemerintah, sehingga secara otomatis proses penerbitan buku menjadi melambat menyesuaikan dengan kondisi output penjualan buku yang melambat.

Dengan adanya pemberlakunya PSBB di beberapa daerah, secara otomatis Toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia memarkirkan bisnisnya di sisi pit stop dan terhenti sama sekali. Dari omzet normal dan terhenti di pit stop menjadikan omzet terjun bebas hanya berkisar 80-90% penurunannya. Outlet yang tertutup menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di Toko Buku.

Narasumber menuturkan bahwa pada sebelum hari raya 2021, perkembangan penjualan buku cukup baik, membuat banyak penerbit menaruh harapan yang cukup tinggi pada saat itu. Namun setelah hari raya, ternyata gelombang Covid mengembalikan penjualan buku ke titik terendah sejak 2020, sehingga penerbit akhirnya harus mencoba outlet-outlet baru.

Pada saat keadaan chaos seperti ini yang terpenting yaitu identifikasi tema buku. Tema-tema yang up to date mengenai virus corona. Kesiapan penulis dalam updating materi tulisannya adalah menjadi mutlak diperlukan untuk dapat ditawarkan hasil tulisannya tersebut ke penerbit.

Saat ini penerbit mereposisi produksi buku fisik untuk tidak dilakukan pencetakan secara massal, akan tetapi menyesuaikan dengan kondisi pasar yang fluktuatif. Hal ini tentunya memberikan kesempatan yang lebih lebar kepada calon penulis untuk mencoba memasukkan era baru ini, dimana produksi buku akan mengikuti keinginan pasar secara lebih spesifik.

Narasumber menjelaskan bahwa Produksinya saat ini kami coba untuk dapat memenuhi permintaan cetak dari 10 eksemplar hingga 300 eksemplar. Range produksi ini kami sesuaikan dengan keadaan daya serap pasar yang cenderung mengikuti komunitas dari penulis bukunya sendiri.

Saat ini penjualan online cukup membantu untuk tetap menjaga cash flow dan yang paling penting kita mencoba untuk memproduksi buku dalam bentuk digital atau e-book supaya kesemptan untuk terbit menjadi lebih luas.

Untuk melihat2 buku-buku digital yang telah di produksi oleh Penerbit ada bisa di cek di link berikut: bukudigital.my.id

Salah satu trik untuk mempercepat terbit adalah mengikuti arahan dari PP No 75 Tahun 2019, yaitu melakukan editing mandiri dari sisi penulis, sehingga akan sangat membantu dalam proses editorial di sisi penerbit. Sedangkan editorial di sisi penerbit sesuai dengan PP No 75 Tahun 2019 adalah pengeditan substansif, pengeditan mekanis, dan pengeditan visual.

Nah kesemptan ini dapat penulis dapatkan dengan mempelajari bagaimana melakukan editing mandiri sebelum diserahkan ke penerbit, sehingga proses penerbitan akan dapat dipersingkat.

Berikut rangkuman tanya jawab pada pertemuan mala mini yang dapat penulis rekam.

Syarat Utama agar naskah dapat diterima oleh penerbit mayor. Syarat utama dalam sebuah tulisan adalah tulisan harus Baik dan Unik, baik dalam arti pemilihan tema yang menarik dan yang paling penting adalah unik, karena mempunyai hal yang berbeda dengan yang lain dan mempunai nilai kebaruan.

Buku sebaiknya sudah diputuskan formatnya oleh penulis, dalam arti penulis sudah mempunyai bayangan ukuran buku, ketebalan, dan siapa pembacanya.

Struktur buku yang baik, juga sangat menarik editorial untuk memutuskan diterbitkan atau tidak sebuah buku. Dengan struktur buku yang baik, tentu akan memudahkan naskah untuk diolah secara optimal.

Apa kelebihan dan kekurangan penerbit mayor dan bagaimana triknya supaya naskah yang kita buat langsung deal? Kekurangan penerebit mayor adalah banyaknya naskah yang masuk, sehingga waktu seleksi dan produksi terbebani dengan antrian yang sangat banyak.

Untuk dapat deal dengan cepat, semua penerbit mayor akan sangat tertarik jika penulis mempunyai captive market sendiri. Sehingga penulis yang mempunyai massa (guru, dosen, penggiat, artis) menjadi magnet yang cukup menarik untuk dapat diterbitkan karyanya.

Sebagai penulis pemula sebaiknya menggandeng penulis yang lebih senior untuk dijadikan mitra penulisan, untuk mengangkat nama penulis pemula. Bisa menggunakan trik meminta Kata Pengantar atau meminta Comment yang dapat ditampilkan di cover buku atau back cover buku.

Novel saat ini yang masih menarik dan stabil penjualannya adalah roman percintaan, happy ending, dan horror. Tema-tema kolosal, tema intrik dan konflik, pada dasarnya kurang diminati, kecuali konflik kolosal imajinatif masih diminati walaupun nulisnya cukup susah bagi penulis.

Jumlah halaman sebaiknya antara 75-150; ukuran A4; spasi 1,5; huruf times new roman 12. Ketebalan buku menentukan ukuran punggung buku, sehingga dapat diberikan penanda judul buku di punggung buku. Jika terlalu tipis, punggung buku tidak bisa diberikan penanda judul buku. Toko buku biasanya tidak menghendaki buku terlalu tipis, karena susah mendisplay di rak buku.

Penerbit mempunyai kokpit untuk mengawasi tingkat daya serap di pasar. Biasanya dilaporkan oleh toko buku bahwa buku tersebut masuk di rak Diminati atau di Best Seller Dan akan lebih terlihat saat pembayaran royalty buku. Ada standar perhitungan tertentu dari penerbit, yang dapat menentukan buku ini diminati atau tidak.

Banyak tema-tema buku yang masih belum tergarap. Dari pengalaman saya, ada buku tema tertentu yang sangat dicari penerbit akan tetapi tidak pernah terpenhui. Contohnya buku Ajar Arsitektur, dari dahulu sampai sekarang buku itu tidak ada yang nulis. Kalau ada penulis pemula masuk di tema itu, bisa langsung terbit tanpa diseleksi oleh penerbit, karena minimnya penulis yang menulis tema tersebut.

Tema-tema tentang Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, HOTS, masih sangat menarik untuk dimasuki. Kreatifitas penulis adalah kuncinya. Semakin menarik tema tersebut diolah, penerbit akan semakin tertarik untuk menerbitkannya. Sebaiknya diperkaya dengan media-media yang lain sehingga memperkuat posisi buku tersebut.

Buku pak Edi S. Mulyanta yang masih eksis hingga saat ini

Buku yang saya tulis tersebut menjadi rujukan dari mahasiswa, peneliti, atau penulis yang lain sehingga berimbas pada pasar buku yang masih terjaga dengan baik, walaupun buku sejenis sudah banyak menyainginya.

Rajinlah memberikan definisi, pengertian, penjelasan supaya dirujuk oleh penulis lain.

sebagai contoh di buku beliau menyebutkan definisi file.. akhirnya definisi tersebut dipakai oleh semua orang. nama beliau tercantum di setiap pencarian file

Royalty penulis adalah 10% dari harga buku yang dikeluarkan oleh penerbit. Akan dibayarkan setiap 6 bulan setelah tanggal terbit dan selanjutnya sampai buku tersebut habis terjual

Dalam novel, memang sebaiknya ada dialog langsung untuk memperkuat emosi pembaca. Penerbit jarang melakukan revisi untuk novel, karena subyektivitas penulis dalam novel cukup dihormati oleh editor. Sehingga campur tangan editor biasanya lebih ke plot, alur, dan sudut pandang saja.

Penerbit Andi mempunya channel di YouTube, TV Andi sebagai Production House nya adalah Andi Academy yang menyediakan acara-acara seperti bedah buku, podcast, webinar, kuliah umum dll sebagai sarana promosi buku.

Berikut link youtubenya: https://youtube.com/channel/UCS33V3Z_yOcF9aWpn9dW6Dw.

Penerbit buku, adalah hanya perantara saja. Semua tergantung penulis, sehingga posisi penulis sangat vital sekali dalam mengahasilkan sebuah buku. Sehingga sebagai penulis pemula pun, kepercayaan diri harus mulai diasah, dengan menghasilkan karya terbaik.

“Tidaklah penting dari mana Anda berasal. Yang penting adalah ke mana Anda akan melangkah.”

– Brian Tracy


KUTAI KARTANEGARA

9 komentar:

  1. Rapi, lengkap dengan penutup yang manis

    BalasHapus
  2. Ternyata tahap editing sangat mempengaruhi ya Pak.
    Sepertinya butuh orang kedua untuk melakukan proses itu. Agar isi naskah lebih bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya begitu bu. memang terkadang kita butuh selesai cepat namun masih sering mengalami kesalahan typo

      Hapus
  3. Diuraikan dengan runut dan rapi... enak dilihat, enak dibaca... semangat terus pak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih banyak bu. banyak belajar dari blog walking punya kawan-kawan semua

      Hapus
  4. Resume dibuat dengan fokus yang tinggi hingga isi merangkun semua point penting pemaparan ahli.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kita ini pelupa mis. maknya apa yg dirasa penting saya tulis. seperti kata om jay. ikaatlah ilmu dengan menuliskannya. hehe
      jadi klo lupa lain kali bisa kita korek2 lagi.

      Hapus
  5. Enak dibaca dan penuturannya baik.👍

    BalasHapus