Resume ke-18
Gelombang 20
Narasumber : Yulius Roma Patandean, S.Pd
Moderator : Bu Kanjeng
Penulis : Saiful Basroni
Tema: Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis
“Semua harus ditulis,
apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting,
tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna.”
Pelatihan kelas Belajar Menulis bareng PGRI telah memasuki pertemuan ke-18. Pada pertemuan tersebut kita belajar bareng dengan narasumber hebat dari Tana Toraja. Beliau Bang Roma. Ditemani moderator bersahaja yaitu Bu Sri Sugiastuti atau yang akrab di sapa Bu Kanjeng.
Untuk mengenalan narasumber, lebih detail simak CV melalui link
berikut: https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html.
Narasumber kita pada peretemuan kali ini, selain menjadi penulis beliau
merupakan seorang youtuber. Berikut Channel Youtubenya: https://www.youtube.com/c/RomaPatandean
Dalam pertemuan itu narasumber membagikan pengalamannya dalam
Menyusun Buku Secara Sistematis sesuai yang ia lakukan selama ini.
Sebelum menyusun naskahnya untuk diterbitkan, beliau berpesan
kepada para peserta:
1.
Yakinlah
dengan kualitas naskah buku yang telah disiapkan.
2.
Bagaimana
pun sederhananya naskah tulisan kita, ia akan memiliki tempat tersendiri di
hati pembacanya.
3.
Hindari
rasa minder, bahwa naskahnya tidak baik. Pegang prinsip, naskah buku yang ada
sangat baik untuk diterbitkan.
Dengan demikian, akan ada rasa percaya diri dan kepuasan dalam
melakukan pengeditan dan penyusunan naskah buku yang sistematis.
Cara Menyusun Buku Secara Sistematis. Silahkan disimak pada
video-video berikut.
Bagi para sahabat yang tertarik menerbitkan buku di Penerbit ANDI,
sebaiknya naskah buku dibuatkan indeks. Berikut cara membuat indeks:
Supaya penulis terbiasa dengan penyusunan naskah sistematis ini,
maka narasumber menitip untuk CLBK. Yaitu Coba, Lakukan, Biasakan, dan
Konsisten.
Narasumber mengungkapkan “Memulai sesuatu tentunya tidak mudah.
Sama halnya dalam mengumpulkan percikan-percikan naskah buku, demikian pula
dalam mengedit dan menyatukan percikan naskah kita.
“Biarkan saja percikannya menyebar sana-sini di laptop, ketika
dinikmati penyusunannya akan menghasilkan karya yang luar biasa.
Trik yang digunakan supaya bisa cepat selesai dalam mewujudkan 1
buku yang menjadi tantangan.
Triknya adalah fokus. Jika target saya menerbitkan buku
minggu depan, maka minggu ini harus tuntas. Saya masih memegang titipan tips
dari Prof. Eko, yakni maksimal menulis di akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu.
Narasumber menambahkan, “Satu lagi...maksimalkan kemampuan yang
dimiliki, pantang mundur jika naskah tidak terbit. Naskah terbit memberi
kebahagiaan tidak ternilai untuk sejarah hidup kita”.
Dalam Menyusun buku narasumber tidak pakai sub judul. Strategi beliau
adalah menulis naskah sebanyak-banyaknya. Judul dan sub judul kemudian ia
rancang belakangan.
Mengapa memilih strategi itu? Karena beliau berpikir, seolah
terbatasi jika harus menyiapkan judul terlebih dahulu. Urutan BAB dan sub judul
baru di sesuaikan ketika melakukan proses pengeditan.
Satu lagi, biasakan koleksi foto lewat kamera handphone. Karena itu
adalah salah satu master informasi .
Rangkuman dari tanya jawab peserta.
·
Bagaimana cara menjaga konsistensi dalam menulis?
“Sebagai guru, apalagi masa pandemi, pekerjaan tiada habisnya.
Konsistensi saya pelihara dengan menyiapkan hari khusus untuk menulis, fokus di
hari Minggu untuk menyatukan percikan tulisan, jika kepepet waktu untuk
penyelesaian naskah, maka saya mengedit, menambah dan melengkapi naskah setiap
malam. Sejak saya mengikuti pelatihan ini, jam tidur saya paling cepat jam 11
malam Waktu Indonesia Tengah”.
·
Apa
kendala yang bang Roma temui dalam proses menulis hingga jadi buku dan apa
solusinya?
“Kendala utama adalah *Manajemen Waktu. Solusinya adalah memisahkan
waktu antara bekerja, kegiatan masyarakat dan kuliah. Jangan pernah menunda
untuk menuliskan ide untuk naskah buku”.
“Satu prinsip yang beliau pegang adalah Jangan menulis karena
kebutuhan naik pangkat (bagi guru PNS), jika ini dipegang tentu motivasi dan
niat menulisnya kurang power. Terkait Channel YouTube, sebenarnya YouTube ia
buat untuk melayani siswa-siswa yang belajarnya tertunda selama program belajar
dari rumah. Dan kondisi ini masih berlangsung sampai sekarang. Hampir semua
tatap muka pembelajarannya, tersimpan di YouTube sejak tahun lalu hingga hari
ini”.
·
Dalam
menulis latar belakang sebuah buku, apakah lazim jika diawali dengan kalimat
tanya (pertanyaan retorikal)?
“Why not? Tentu bisa. Justru ini bisa menggelitik pembaca. Bagi
saya, itu adalah sebuah kekhasan dan karakteristik seorang penulis. Menawarkan
sebuah hal yang baru tentunya memuaskan pembaca”.
·
Apakah
ada ketentuan/ minimal jumlah bab dalam menulis
sebuah buku?
Untuk menulis buku non fiksi, minimal 5 BAB. Seperti yang kita
ketahui standar penerbitan buku adalah 40 halaman versi UNESCO, kertas A5,
ukuran font 12, Times New Roman. 5 BAB dengan masing-masing 20 halaman isi akan
menghasilkan satu buku dengan ketebalan isi 100 lembar. Dan sebaiknya buku
tidak terlalu tipis agar ikut juga memuaskan penerbit.
·
Selain
menulis kelengkapan buku secara sistematis, apa keuntungan lain dari menyusun
naskah buku secara otomatis tersebut?
“Sebenarnya tergantung kebiasaan menulis saja. Namun, dari
pengalaman pribadi, dengan membuat otomatis, jauh menghemat waktu, terutama
jika memindahkan bagian naskah dari satu bab ke bab lainnya”.
“Membuat otomatis juga sebenarnya turut membantu bagian penerbit,
karena naskah kita rapi mulai dari lembaran pertama hingga bagian Sinopsis”.
·
Bagaimana
cara mengatasi rasa kecewa manakala naskah yang dianggap baik ternyata ditolak,
lalu apa solusi yang harus dilakukan?
“Belajar pada pacaran. Jika cinta pertama ditolak, yakinlah masih
banyak peminat. Kata Seorang aktor di sinetron Dunia Terbalik, Cinta akan
menemukan jalannya. Demikian halnya dengan buku. Jika satu dua penerbit mayor
belum jatuh hati pada naskah, mungkin niche mereka belum ketemu dengan naskah
kita. Cobalah menawarkannya ke penerbit Indie. Bagi saya tidak ada kata kecewa
dalam menulis. Untuk melepaskan penat menulis, telah hadir penerbit Indie yang
berkenan memberikan jejak keabadian kita di dunia literasi.
·
Setelah
membaca CV Pak Roma (dapat menghasilkan 5 karya buku dalam setahun). Apa kiat
khusus yang dapat ditularkan kepada kami agar dapat mengikuti jejak bapak?
“Kiatnya: CLBK 😁 (Coba, Lakukan, Biasakan, dan Konsisten).”
·
Diantara
ke 2 buku ini (buku non fiksi dan buku fiksi) jika anda dihadapakan untuk
menulis buku maka buku mana yang anda pilih, alasannya?
“Dari hati yang paling dalam, saya memilih non fiksi. Buku non
fiksi mudah ditulis. Sumbernya tak terbatas, tanpa melalui dunia khayalan. dari
aktifitas mengajar bisa dibukukan, pengalaman jalan-jalan, kuliner hingga
memoar, dll.”
·
Apa
saja yang harus dituliskan dalam
sinopsis agar orang lain dapat tertarik dan mau membaca serta membeli buku
kita?
“Sinopsis, isinya adalah ringkasan buku, dan kepada siapa pembaca
buku itu ditujukan, apakah masyarakat umum atau terbatas ke kalangan tertentu
seperti mahasiswa, guru, dosen, dll.”
“Itulah kiat saya dalam menulis. Selebihnya, miliki sebuah motivasi
bahwa harus menerbitkan naskah buku melalui tetesan keringat saya. Biarkan
emosi itu tercampur dalam buku perdana yang akan diterbitkan. Pada buku perdana
akan ada rasa capek, galau, pusing, kecewa dan niat untuk menyerah. Pastikan
naskah buku perdana terbit. Cukup di penerbit Indie.
Selanjutnya, rasakan sensasinya, bahwa Anda sudah mencatatkan nama
pada keabadian (mengutip pak haji Thamrin Dahlan 😊). Terkait
jumlah naskah yang saya terbitkan, mungkin ada hubungannya dengan masa pandemi.
Kurangnya kegiatan tatap muka di kelas memberi saya kebiasaan baru.
Jadi, menulislah dengan niat yang mulia bahwa harus ada jejak
literasi yang ditinggalkan sebelum sang pencipta memanggil. Tidak ada kecewa
dalam menulis, namun sesungguhnya yang ada adalah kepuasan bathin. Jangan
pernah berhenti menulis. Menulislah selagi mampu.
Teguhkan niat kita untuk menjadi penulis yang hebat. Konsisten belajar,
maka mimpi akan terkejar.
"Syarat
untuk menulis ada tiga yaitu: menulis, menulis, dan menulis."
(Kuntowijoyo)
KUTAI KARTANEGARA
Mantap pa 👍👍
BalasHapusmksh bu
Hapuskomplit pak.. mantep. tetap semangat selalu
BalasHapusmksh bu
HapusMenulis dan terus menulis. Semangat untuk berkarya 💪👍
BalasHapussiap bu. mohon bimbingannya
Hapus