Resume ke-7
Gelombang 20
Narasumber : Raimundus Brian Pasetyawan, S.Pd
Moderator : Aam Nurhasanah, S.Pd
Penulis : Saiful Basroni, S.Pd
Tema : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie
Malam ini, Senin 26 Juli 2021 jadwalku untuk mengikuti pelatihan belajar menulis bareng PGRI dan Om Jay. Hari ini tak terasa sudah memasuki pertemuan yang ketujuh.
Sebelum kegiatan kuliah online dimulai. Om Jay sang Promotor kegiatan tersebut menyapa dan memberikan motivasi kepada para peserta.
“Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Kita tak dapat kembali ke masa lalu. Kita siapkan masa depan dengan kesiapan kita hari ini. Siapa yang fokus pasti akan lulus.Perhatikan materi semua narasumber. Insya Allah anda akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan semangat baru dalam menulis. Malam ini kita akan mendapatkan materi dari seorang guru yang masih muda dengan segudang prestasi. Anda pasti akan kagum dibuatnya setelah mendapatkan materinya.”
Selanjutnya Om Jay memperkenalkan modertor dan narasumber yang bertugas pada malam hari ini. Yaitu yang menjadi moderator pada malam hari ini adalah ibu Aam Nurhasanah. Dan sebagai narasumber Bapak Brian prasetyawan. Materi yang akan disampaikan pada malam hari ini adalah menerbitkan buku semakin mudah di penerbit Indie.
Selanjutnya Om Jay menyerahkan kepada moderator untuk memimpin jalannya perkuliahan online.
Kemudian Moderator langsung membuka dengan ucapan salam dan dengan sapaan hangat kepada para peserta. Lalu moderator langsung memperkenalkan narasumber pada malam ini. Bapak Raimundus Brian Setiawan, S.Pd. Beliau adalah alumni gelombang ke-4 kelas belajar menulis.
Moderator membagikan link CV dari narasumber supaya para peserta lebih mengetahui profil beliau secara lengkap klik.
Terlihat dari profilnya, beliau kelahiran 1992 berarti sangat muda, belia, namun memiliki segudang cerita. Beliau juga merupakan pendiri komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional(Lagerunal).
Sebelum menyampaikan materinya narasumber bercerita tentang begitu besarnya manfaat adanya wadah pelatihan belajar menulis ini, sehingga para guru penulis se-Indonesia dapat terhubung dan saling mendukung angara sattu dengan yang lain.
Sejak Juli 2020 beliau membantu peserta belajar menulis untuk terhubung ke penerbit indie yang telah kerja sama dengannya.
Nara sumber mengatakan, bahwasanya salah satu syarat lulus dari pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo. Maka pada malam hari ini beliau mengangkat tema yaitu "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie"
Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah ? karena sekarang ini sudah ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Elex media, dan lainnya.
Narasumber mengatakan bahwa tahapan seleksi naskah menjadi tantangan tersendiri buat kita agar tulisan kita bisa tembus ke penerbit mayor. Penulis harus berjuang keras hingga naskahnya bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya juga sangat lama.
Namun sekarang kita tidak perlu risau. Karena sekarang sudah ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut. Bersama penerbit Indie naskah pasti terbit, proses penerbitan lebih mudah dan cepat.
Bagi penulis pemula tentunya penerbit indie menjadi salah satu alternatif kita agar bisa segera mewujudkan impian kita yaitu memiliki buku karya sendiri.
Namun menerbitkan buku di penerbit indie, kita perlu merogoh koceksendiri untuk mendapatkan fasilitas pra cetak penerbitan. Itu memang merupakan konsekuensi dari sebuah penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan dibebankan kepada penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.
Narasumber sendiri mempunya keinginan menulis buku pada tahun 2014. Namun pada saat itu beliau belm mempunyai mentor yang membimbing. Jadi beliau tidak tahu harus masuk di komunitas apa. Dan juga pada saat itu belum mempunyai banyak referensi tentang dunia penerbitan.
Akhirnya Pada Awal tahun 2019 beliau menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. Informasi tersebut membuka cakrawalanya bahwa menerbitkan buku sekarang lebih mudah dan banyak pilihan melalui penerbit indie.
Sehingga pada Oktober 2020 beliau memutuskan untuk mengirim naskah buku pertamanya ke salah satu penerbit Indie. Butuh waktu sekitar 3 bulan akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertamanya terbit.
Buku pertama dari Pak Brian Prasetyawan, S.Pd |
Narasumber saat ini mempunyai rekanan salah penerbit indie yaitu penerbit Gemala. Jadi Beliau bisa membantu para peserta yang berminat ingin menerbitkan buku solonya.
Berikut contoh bukubuku peserta belajar menulis dari berbagai gelombang yang terbit lewat penerbit rekanan pak Brian. Bisa cek disini.
Sebelum menentukan kita memakai atau memilih penerbit mana yang akan kita pakai, sebelumnya kita harus benarbenar memahami syarat dan ketentuan dari tiaptiap penerbit. Sehingga dengan begitu kita bisa memilih penerbit mana yang sekiranya cocok dengan kita. Karena setiap penerbit tentunya memiliki penawaran dan ketentuan yang berbeda-beda.
Ketentuan menerbitkan buku di penerbit Gemala
Penerbit Gemala untuk editing hanya melakukan edit ringan saja. Tidak secara mendalam. Jadi nasah yang dikirim sebisa mungkin naskah yang sudah siap terbit.
Apabila butuh bantuan tentang menerbitkan buku bisa kunjungi ling berikut: http://www.praszetyawan.com/2021/01/butuh-bantuan-menerbitkan-buku-disini.html
Diposter ada keterangan bahwa 300,000 itu untuk maksimal 130 halaman A5. Jika lebih dari itu akan dikenakan biaya tambahan. Dan apabila ingin cetak ulang lagi, harus di penerbit Gemala. Jumlah minimal cetak yaitu 10 eksemplar.
Yang tidak kalah penting adalah jangan memberi target kapan buku harus selesai di terbitkan. Karena naskah harus mengantri untuk diproses. Proses penerbitan paling cepat 1 bulan. tergantung antrian cetak dan ISBN.
Sebelum buku terbit, penulis akan diberi naskah buku PDF (dengan watermark) untuk dicek kembali.
Naskah buku yang dikirim disertai kelengkapan naskah yaitu:
1. cover ( judul buku dan nama penulis saja),
2. Prakata,
3. daftar isi (tanpa nomor halaman),
4. profil penulis,
5. sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat)
6. Prakata wajib ada dan ditulis oleh penulis sendiri. Kata Pengantar ditulis oleh orang lain (tokoh terkenal) dan tidak wajib ada. Biasanya peserta belajar menulis minta kata pengantar ke Om Jay.
Selain paket penerbitan 300.000, di Penerbit Gemala juga ada paket GRATIS, jika dari awal sudah berniat mencetak lebih dari 40 eksemplar. Penulis bebas biaya 300.000, yang dibayar hanya biaya cetaknya saja.
Tidak ada ketentuan minimal jumlah halaman dalam penerbitan buku.
Sungguh materi dan wawsan yang bermanfaat bagi kami sebagai penulis pemula. Sebagai penulis pemula sambil kita menyiapkan naskah kita untuk diterbitkan menjadi sebuah buku. Kita juga harus pintar mencari dan menggali informasi tentang berbagai macam perbit indie. Karena melalui perbit indielah karya kita akan cepat terealisasi.
“Demi Pena dan apa yang dituliskannya” ( Q.S Al Qalam : 1 )
Komplit semua point masuk dan rapi. kereen
BalasHapusIya ms.klo lupa tinggal buka2 lagi.&ehe
HapusLengkap, bersemangat 👍
BalasHapusSemanagt bu,walaupun kadang semnagatnya agak meredup
HapusWow... siap diterbitkan. Semangat terus, Pak.
BalasHapusSiap bu
HapusBertambah hari semakin good Pak
BalasHapusmksh bu
HapusSemangat terus Bapak.
BalasHapus