Kamis, 23 Desember 2021

Festival SATUGURU Menulis



Tak terasa sudah di penghujung tahun 2021. Yuk mulai menetapkan tujuan untuk 2022!

Siapa yang melakukan introspeksi tahun ini? Karena kita perlu menilai tidak hanya pekerjaan, tetapi juga orang tua, pasangan, anak-anak, saudara kandung, atau peran sosial lain yang kita mainkan, kita perlu melakukan penilaian kinerja yang menentukan bonus tahunan.

Refleksi berkaitan erat dengan introspeksi dan memungkinkan kita untuk menentukan keadaan kita saat ini dari tindakan dan tindakan sebelumnya. Tentu, Anda dapat mengatur resolusi tanpa banyak pemikiran atau perencanaan. Terkadang kita ingin segera mengubahnya, tetapi terkadang tidak realistis tanpa refleksi. Selama introspeksi, kita menjadi lebih sadar, membantu kita lebih fokus, dan membuatnya lebih mudah untuk menetapkan dan mencapai tujuan. Tanpa merenungkan, mungkin sulit untuk merencanakan dengan hati-hati. Tanpa perencanaan yang matang, solusi minggu pertama bisa berubah-ubah atau tidak realistis dan sulit dicapai. Oleh karena itu, penting untuk meluangkan waktu untuk melihat kembali diri kita sendiri sebelum menetapkan tujuan.

Apalagi kita sebagai guru, sangat memerlukan adanya refleksi diri atau mengevaluasi kinerja kita selama satu tahun berjalan. Dengan kita melakukan evaluasi, kita dapat meyusun rencana pembelajaran terbaik untuk diterapkan kepada anak didik kita di tahun mendatang.

Apa pendapat saya tentang kesuksesan ini?

Apa tiga tantangan/hambatan tersulit tahun ini?

Bagaimana saya bisa menyelesaikannya?

Apakah itu mengubah saya?

Terima kasih untuk tahun ini?

Apakah saya tumbuh secara pribadi?

Apakah saya melakukan sesuatu yang berbeda tahun ini?

Apakah saya cukup menikmati diri sendiri tahun ini?

Apakah saya bahagia?

Siapa yang membantu saya tahun ini dan memengaruhi hidup saya?

Apa yang sangat saya banggakan?

Apakah semua yang saya lakukan tahun ini sesuai dengan tujuan/impian hidup saya?

Bagi saya, 2021 merupakan tahun yang tidak mudah untuk dilalui seorang guru. Karena pandemi yang melanda sejak 2020 memaksa guru untuk terus belajar dan berinovasi. Guru harus bisa membuat terobosan agar mengajar itu menyenangkan, dan anak-anak pun senang untuk mengikuti pembelajaran.

Di tahun ini saya sangat bersyukur karena telah mengenal sosok Om Jay yang begitu menginspirasi dan memotivasi untuk terus belajar dan mengembangkan diri kita. Melalui Om Jay saya dapat mengikuti kelas belajar menulis PGRI yang diselenggarakan secara gratis. Dalam komunitas tersebut kita bisa mengenal sosok-sosok hebat para guru se nusantara, yang dapat membuka cakrawala saya untuk selalu bergerak menebar kebaikan dan juga kebermanfaat ke seluruh orang.

Di kelas menulis tersebut juga merupakan pertama kalinya saya mengenal blog, dan merasakan manfaat dari blog tersebut. Kita bisa memanfaatkan blog sebagai media pembelajaran yang menyenangkan untuk anak-anak. Selain itu kita juga bisa mengenalkan blog kepada siswa, agar siswa bisa memanfaatkan adanya dunia digital yang baik.

Berkat bergabung dengan komunitas guru-guru hebat pula, pada tahun ini saya bisa mengikuti pelatihan Guru Motivator Literasi Digital GMLD angkatan 1. Dengan perjuangan yang tidak mudah saya berusaha untuk konsisten mengikuti pelatihan tersebut. Dan alhamdulillah saya bisa lulus.

Ketika saya mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut,saya menemukan bahwa saya sebenarnya telah mencapai banyak hal positif. Semua rintangan secara bertahap diatasi dan saya belajar untuk menjadi lebih baik. Kemudian, setelah meresapi dan merenungkan, saya dapat menemukan apa yang dapat menjadi jawaban atas pertanyaan saya. Yang menjadi masalah adalah apakah saya ingin menemukan dan mengakuinya, bukan hanya mengeluh dan berpikir negatif.

Refleksi tidak hanya membantu saya untuk menjadi sarana introspeksi, tetapi juga membantu saya untuk lebih bersyukur. Jika sulit untuk melihat kembali diri sendiri, tidak apa-apa melakukannya dengan bantuan orang terdekat yang kita kenal agar penilaiannya lebih objektif. Kita harus memikirkan hal-hal yang sebelumnya tidak baik, dan hal-hal yang menjadi lebih buruk. Sebagian besar dari kita hanya menetapkan tujuan tanpa benar-benar memikirkan langkah-langkah untuk mencapainya. Dengan mengingat hal itu, lebih mudah untuk menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan kita berikutnya. Dan jangan lupa bahwa ini adalah introspeksi. Minimalkan harapan orang lain akan melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan kita.

Dan ingat kunci akal tetap sehat. Bersikap baik kepada diri sendiri. Banggalah dengan pencapaianmu.




Saiful Basroni

SD Muhammadiyah Muara Jawa

Kutai Kartanegara

#SATUGURU

15 komentar: