Kamis, 16 Desember 2021

Berbincang dengan Hoaks, Media Sosial, dan Dunia Digital

Resume Pertemuan 13

GMLD 1

Narasumber: Aam Nurhasanah

Moderator: Dail Ma’ruf

Penulis: Saiful Basroni

Materi: Berbincang dengan Hoaks, Media Sosial, dan Dunia Digital



Senin, 29 November 2021 pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) memasuki pertemuan ke 13. Pada pertemuan ini para peserta akan belajar Bersama narasumber hebat yaitu Ibu Aam Nurhasanah, seorang blogger Inspiratif dan akan ditemani oleh narasumber keren yaitu Bapak Dail Ma’ruf. Materi pada pertemuan ini yaitu berbincang dengan hoaks, media sosial, dan dunia digital.

Untuk mengenal lebih detail dari profil narasumber, Anda bisa mengunjungi link berikut.

1. Pengertian hoax

Hoax adalah berita palsu atau berita bohong. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoaks atau hoax adalah berita atau pesan palsu tanpa sumber. Hoax adalah informasi yang tidak benar. Tapi itu dibuat seolah-olah itu benar dan menegaskan kebenaran. Dengan kata lain, sebagai upaya untuk mengutak-atik fakta.

2. Jenis Hoax

 
Ada 3 jenis Hoax, yaitu:

a. Misinformasi

Sederhananya, misinformasi berarti informasi yang salah. Informasi itu sendiri tidak benar, tetapi orang-orang yang membagikannya percaya bahwa itu benar. Penyebaran informasi adalah untuk alasan yang baik. Tidak cenderung menyakiti orang lain.

b. Disinformasi

Berbeda dengan informasi palsu, penyebar disinformasi mengetahui bahwa informasi tersebut sebenarnya salah. Namun, itu dengan sengaja menyebar dan menipu, mengancam, dan bahkan menyakiti orang lain.

c. Malinformasi

Tetapi dalam kasus malinformasi, informasi itu sebenarnya benar. Sayangnya, informasi ini digunakan untuk membahayakan keberadaan individu atau kelompok orang dengan identitas tertentu. Informasi palsu dapat dikategorikan sebagai agitasi kebencian. Sasarannya bisa pengikut agama minoritas atau orang dengan orientasi seksual yang berbeda.

3. Temuan Soal Hoax



4. Langkah-langkah sederhana untuk mengidentifikasi hoax

a. Hati-hati Judul yang provokatif

Pesan hoax sering kali menggunakan judul yang sensasional dan provokatif. Konten juga dapat dikutip dari media resmi dan akan dimodifikasi setelahnya. Menghasilkan pengakuan atas permintaan pembuat berita hoax.

b. Temukan alamat situs

Cari alamat URL situs yang dimaksud untuk informasi yang bisa Anda dapatkan dari situs web atau tempel tautan langsung. Informasi tersebut dapat dianggap mencurigakan jika berasal dari situs yang belum dikonfirmasi sebagai dewan pers resmi. Menurut dewan pers, Indonesia memiliki sekitar 43.000 halaman yang disamarkan sebagai portal berita.

c. Cek Fakta

Anda perlu mencari tahu sumber informasi yang Anda terima. Apakah dari lembaga publik seperti KPK atau kepolisian? Ketika informasi datang dari aktivis massa, politisi atau pengamat, sebaiknya jangan mudah percaya.

d. Memeriksa keaslian foto

Di era digital saat ini, Anda dapat bekerja dengan beberapa foto dan video serta konten tekstual. Pembuat pesan hoax dapat mengeditnya untuk menginspirasi pembaca.

e. Bergabunglah dengan grup diskusi hoax

Facebook memiliki banyak fan page dan grup diskusi anti hoax seperti Forum Anti Fitnah, Hasut dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci. Melalui grup ini, Anda dapat berdiskusi dan berkolaborasi untuk menemukan berita yang sebenarnya.


5. Surat Q.S Al-Hujurat ayat 6

"Wahai orang-orang yang beriman, jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan(kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."

Dalam penggunaan media digital, kita harus pandai memilih dan memilih mana informasi yang benar dan hoaks. Kita harus bisa menyaring informasi yang kita terima sebelum kita menyebarkan informasi tersebut kepada orang lain.




8 komentar: