Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) sudah memasuki pertemuan ke 4. Hari ini kita belajar tentang "Cegah Cyber Bullying". Materi pada pertemuan kali ini, seharusnya dibawakan oleh Bapak Munib Chatib. Karena beliau sedang sakit makan digantikan oleh bapak Wijaya Kusuma atau yang akrab dengan sapaan Om Jay. Narasumber dibersamai oleh moderator dari pangkalpinang, yaitu Ibu Rosminiyati yang biasa Kawan-kaawan sapa dengan Kak Ros.
Kak Ros merupakan jebolan alumni belajar menulis PGRI besutan Om Jay gelombang 19. Beliau juga merupakan juara lomba blogger nasional. Beliau mengabdi di sebuah SMK di Pangkalpinang.
Apa itu Cyber Bulying?
Cyber Bullying adalah perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendahkan seseorang, kebanyakan cyber bullying ini menimpa anak-anak dan remaja yang dilakukan secara online atau di dunia siber.
Berbeda dengan bullying yang terjadi di offline. Cyber bullying ini justru lebih parah lagi. Hal ini disebabkan pada bully offline biasanya yang mengetahui hanya orang-orang yang melihat secara langsung, tetapi kalau Cyber bullying semua orang yang online dan terkoneksi bisa melihatnya.
Dapat kita bayangkan apabila seseorang di bully di media sosial, diserang dengan komentar negatif dengan kata kasar dan tak senonoh, semua temannya bahkan keluarganya pasti akan membacanya. Ditambah lagi kalau pelaku Cyber bullying mengarahkan teman-temannya untuk menyerang korban. Hal itu akan berdampak buruk bagi si korban. Maka dari itu jangan remehkan Cyber bullying, karena hal itu dapat menyebabkan kesehatan mental korban terganggu.
Apa yang dapat dilakukan terhadap Cyber bullying?
Berikut tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menghentikan Cyber bullying:
1. Jangan merespon. Para pelaku bullying selalu menunggu reaksi korban. Untuk itu kita jangan sampai terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak merasa diperhatikan.
2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku Cyber bullying akan membuat kita ikut menjadi pelaku dan menyuburkan aksi tak terpuji ini.
3. Simpan semua bukti. Karena aksi ini terjadi di media digital, korban akan lebih mudah untuk menyimpan bukti dengan mengcapture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lain yang dikirim pelaku, untuk selanselanjutnya kita jadikan sebagai barang bukti untuk melapor ke pihak yang bisa membantu.
4. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentuk komentar, pesan instan, gunakan tool preferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika terjadi saat chatting, segera tinggalkan room chat.
5. Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk seperti membicarakan orang lain, bergosip atau fitnah akan meningkatkan sisiko seseorang menjadi korban dari Cyber bullying.
6. Jika sudah meresahkan, laporkan pihak berwenang. Adukan hal itu kepada pihak berwenang. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka segera lapor pada orang tua, guru, atau tenaga konseling yang ada di sekolah. Selain mengamankan korban, hal ini juga membantu memperbaiki sikap mental dari pelaku.
Mari kita sama-sama mencegah Cyber bullying dan jangan sekali-kali menjadi pelaku Cyber bullying. Bullying merupakan penindasan yang dilakukan seseorang tanpa alasan, karena merasa lebih memiliki power dibandingkan dengan korban yang akan di-bully. Power ini muncul dari rasa senioritas, kepemilikan, kedudukan, dan kepintaran.
Biasanya, pelaku menutupi kekurangan dengan cara bully. Faktanya, pelaku dan korban mempunyai ketakutan yang sama. Tetapi muncul dengan cara yang berbeda.
Sekarang, dengan adanya dunia maya banyak pelaku Cyber bully (sebutan untuk pelaku bully di sosial media). Para pelaku biasanya berlindung di anonymous account untuk mem-bully orang lain. Jadi setiap orang dituntut untuk pandai bersikap dalam bersosial media.
Narasumber mengatakan, bahwa banyak penyebab terjadinya Cyber bullying. Berikut 4 penyebab yang bisa membuat kita menjadi korban bullying.
1. Tidak posting terlalu sering atau banyak. Posting terlalu sering dan banyak bisa membuat orang lain terganggu. Oleh sebab itu, posting terlalu banyak dan sering bisa memancing adanya Cyber bullying.
2. Hindari konten postingan yang aneh. Apapun yang di upload ke sosial media, pasti menimbulkan pro dan kontra. Telebih jika posting hal yang aneh dan mengundang bully, meskipun bully di dalam hati. Sebagai pengguna media sosial yang bijak, sebaiknya batasi mengunggah konten yang menggangu.
3. Pintar-pintar dalam memilih teman di media sosial. Akun media sosial tidak harus terbuka untuk semua orang. Semakin banyaknya teman di medsos, maka harus siap-siap dengan banyaknya komentar yang datang.
4. Tidak sembarangan bercerita di sosial media. Membedakan hal yang lebih baik diceritakan pribadi atau di medsos. Karena perbedaan persepsi biasanya terjadi di medsos.
Cara menghindari Cyber bullying, kita mulai dengan langkah sederhana. Misalnya dengan menyebarkan kampanye aksi #BalasYangBaik di sosial media, lalu ajak teman-teman untuk ikut dalam kampanye tersebut. Bisa dalam bentuk foto, video atau quotes. Kampanye anti Cyber bullying harus terus di gemakan.
Ayo mari kita menjadi bagian dari orang-orang yang beramar ma'ruf nahi munkar. Mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kejelekan.
Selalu terdepan dan keren. Materi dibungkus dengan rapi. Jaga terus konsistensi.
BalasHapusTerima kasih Kak ros
Hapusterima kasih sudah mengerjakan tugasnya dengan baik.
BalasHapusTerima kasih atas ilmunya om Jay. Berkah buat om Jay n keluarga.
Hapusbagusnya resume bapak, padat dan jelas
BalasHapusTerima kasih bu sdh mampir dan meninggalkan jejak
Hapus