Kamis, 22 Juli 2021

Memupuk Minat Membaca dan Menulis Siswa Melalui Gerakan Literiasi Sekolah

 


Apa yang dimaksud dengan literasi?

Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis.

Tahukah Kamu?

Berdasarkan pada hasil survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) tingkat literasi masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah. Hasil survei tahun 2019 minat baca masyarakat Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara, atau berada 10 negara terbawah.

Survei Unesco

Sementara  menurut hasil survy dari UNESCO menyebutkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya dari 1.000 orang Indonesia hanya 1 orang yang gemar membaca.

Riset Literasi Dunia

Hasil riset berbeda bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan Central Connecticut State University pada Maret 2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca,” jelas Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar dalam siaran persnya  pada peringatan Hari Buku Nasional Senin 17 Mei 2021.

Tujuan Literasi



Manfaat Literasi

GLS merupakan upaya menyeluruh yang melibatkan warga sekolah (guru, siswa, wali murid) dan masyarakat. Literai tidak hanya aktivitas membaca dan menulis, akan tetapi juga kegiatan dalam menganalisa informasi yang dibacanya. Kemampuan siswa SD dalam berliterasi masih didominasi kegiatan membaca dan menulis.

Manfaat literasi bagi siswa sekolah dasar diantaranya : meningkatnya nilai mata pelajaran khususnya pelajaran Bahasa Indonesia, menambah kosakata dalam berbahasa, menambah wawasan dan informasi baru, meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis dan merangkai kata-kata, dan menumbuhkan kreatifitas siswa dalam berpikir dan menganalisa. Selain itu literasi juga membawa dampak bagi kesehatan, mengurangi stres, memperlambat kepikunan, dan menormalkan detak jantung.


Jenis-Jenis Literasi

Ditjen Dikti membagikan pengetahuan tentang literasi dasar yang perlu dikuasai . Terdapat 6 jenis literasi, mulai dari literasi baca hingga finansial.

Berikut 6 literasi dasar yang wajib kamu tahu,

1. Literasi Baca dan Tulis

Literasi ini berkaitan dengan pengetahuan dan kecakapan dalam memperoleh dan mengolah informasi. Sebagai siswa, kamu dapat dapat mempelajarinya untuk mengembangkan pemahaman dan potensi yang kamu miliki.

2. Literasi Numerasi

Seperti namanya, literasi jenis ini berkaitan dengan angka. Adapun pengertiannya adalah pengetahuan dan kecakapan untuk memperoleh dan mengkomunikasikan berbagai macam angka dan simbol. Kemampuan ini bertujuan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

3. Literasi Sains

Literasi selanjutnya berkaitan dengan pengetahuan dan kecakapan dalam memperoleh pengetahuan dan menjelaskan fenomena ilmiah. Kamu dapat meningkatkan kepedulian terhadap isu-isu seputar sains dan perkembangannya.

4. Literasi Digital
Perkembangan TIK membawa pengaruh terhadap kebiasaan anak muda. Sebagai siswa, kamu perlu menguasai literasi satu ini. Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan dalam menggunakan media digital dan alat-alat komunikasi. Memahami literasi digital akan menjadikan kamu lebih mudah untuk membina interaksi di kehidupan sehari-hari.

5. Literasi Budaya

Literasi ini berkaitan dengan aspek kebudayaan. Literasi budaya berarti pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Terlebih Indonesia adalah negara dengan beragam suku bangsa dan kebudayaan.

6. Literasi Finansial

Terakhir berkaitan dengan keuangan. Literasi finansial merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk memahami konsep dan risiko dalam konteks finansial. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan individu maupun sosial.

Unsur Literasi

Program Gerakan Literasi Sekolah

Memiliki jadwal rutin untuk mengunjungi perpustakaan.

Membaca setidaknya satu buku per minggu.

Membuat pohon literasi di setiap kelas.

Membuat mading per kelas dan papan mading di sekolah.

Membuat read corner atau pojok baca, tak hanya di perpustakaan saja namun juga bisa di dalam kelas.


Pohon Literasi


Pohon literasi adalah pohon yang dibuat dengan tujuan untuk mencatat history buku yang telah dibaca dan ditulis di selembar daun yang berisi tentang judul buku yang telah dibaca. Selain itu, di dalam pohon literasi siswa juga bisa menulis beberapa penggalan-penggalan kalimat yang terdapat di dalam buku tersebut. Nah, pohon literasi tersebut akan diperiksa oleh setiap guru, sehingga Anda akan mengetahui seberapa banyak buku yang telah siswa Anda baca jika dilihat dari banyaknya daun yang terdapat pada pohon literasi tersebut.

Cara Membuat Pohon Literasi

Dalam membuat pohon literasi Anda bisa menggunakan kertas-kertas bekas yang ada di sekitar Anda sebagai bahan utamanya. Selain lebih mudah didapatkan, Anda juga bisa memanfaatkan barang bekas dan menjadi salah satu cara untuk peduli dengan lingkungan. Dalam pembuatannya Anda bisa saja memanfaatkan kardus-kardus bekas yang bisa dibuat menjadi batang pohon dan ranting pohon yang sudah kering sebagai ranting-ranting dari pohon literasi yang akan Anda buat.

Alat dan Bahan

1.      Kertas bekas (koran, kardus, karton, dan lain sebagainya)

2.      Ranting kering

3.      Dedaunan

4.      Lem

5.      Gunting

6.      Spidol dan pena

7.      Buku

Cara Membuat Pohon Literasi

1.      Persiapkan alat dan bahan

2.      Buatlah kerangka pohon literasi di buku atau kertas percobaan

3.      Kemudian rangkailah pohon literasi. Hal pertama yang dilakukan yaitu membuat batang pohon dengan kertas bekas yang sudah Anda siapkan sebelumnya.

4.      Anda bisa menambahkan ranting kering sebagai ranting dari pohon literasi yang akan Anda buat.

5.      Rekatkan dedaunan kering sebagai daun pohon literasi yang nanti akan Anda tulis. Atau Anda bisa menggunakan kertas karton berwarna hijau sebagai pengganti dedaunan.

6.      Bacalah buku yang telah Anda siapkan. Setelah itu Anda bisa menulis apa yang telah Anda dapatkan dari buku  di pohon literasi. Anda bisa menulis ungkapan-ungkapan penting yang terdapat di dalam buku atau kesan dan pesan yang terdapat di dalam buku.

Kegiatan menulis ulang buku yang telah dibaca dapat meningkatkan dan melatih daya ingat dan pemahaman siswa terhadap buku yang telah mereka baca. Sehingga, guru bisa meminta seluruh siswa  untuk menyiapkan buku tulis berukuran sedang sebagai tempat mereka meringkas dan menuliskan apa saja yang mereka dapatkan dari buku yang telah dibaca tersebut di dalam buku yang telah disiapkan sebelumnya.

Manfaat Pohon Literasi

Adapun manfaat dari dibuatnya pohon literasi yang harus Anda ketahui yaitu sebagai berikut.

1. Meningkatkan kosa kata yang dimiliki setiap siswa

Semakin banyak buku yang telah dibaca siswa, maka semakin banyak pula kosa kata yang mereka miliki. Dengan begitu, mereka wawasan mereka terhadap bahasa semakin meningkat.

2. Meningkatkan kemampuan otak

Dengan membaca, kinerja otak jadi berfungsi secara lebih maksimal. Otak akan bekerja dengan keras untuk menampung segala informasi yang telah didapatkan siswa dari kegiatan membaca buku tersebut. Layaknya pisau yang diasah akan semakin tajam, hal ini juga berlaku pada otak manusia. Jika otak manusia selalu digunakan setiap hari untuk mendapatkan informasi, seperti membaca buku, maka kemampuan otak manusia akan semakin meningkat pula.

3. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan

Buku adalah jendela dunia. Pernah mendengar ungkapan seperti itu? Ya, ungkapan itu benar adanya. Dengan membaca buku, ilmu pengetahuan dan wawasan yang siswa Anda miliki akan semakin meningkat. Walaupun dalam hal ini siswa Anda hanya membaca buku cerita, seperti cerpen dan cerita rakyat, mereka tetap mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan dari kegiatan membaca tersebut. Bukan berarti setiap orang akan kelihatan lebih pintar jika buku yang dibacanya adalah buku nonfiksi atau buku-buku rumus.

4. Melatih ketajaman siswa dalam menangkap suatu informasi

Orang yang rajin membaca secara tidak sadar dapat merasakan bahwa kepekaannya terhadap suatu informasi akan semakin menajam. Misalnya ketika membaca sebuah novel, secara tidak langsung pembaca akan merakit segala macam informasi yang mereka dapatkan dari dalam cerita dan mengikuti perkembangan dari informasi yang mereka dapatkan, seperti sebuah hubungan sebab akibat dari sebuah konflik.

5. Melatih kemampuan siswa dalam berpikir kritis

Dengan membaca, kemampuan siswa dalam berpikir kritis pun akan semakin meningkat. Misalnya ketika membaca sebuah novel, maka siswa akan mengumpulkan informasi yang mereka dapatkan tersebut dan merangkainya ke dalam sebuah peta pemikiran sebab akibat dari suatu konflik tersebut.

6. Meningkatkan konsentrasi siswa

Selain itu, dengan literasi konsentrasi siswa akan semakin meningkat. Hal ini tidak bisa dirasakan perubahannya secara langsung, karena bisa dipastikan bahwa tidak semua siswa senang membaca buku.

7. Melatih siswa untuk bisa menulis dan merangkai kata

Secara umum, sedari kecil siswa dilatih untuk berhitung, berbicara dan menggambar. Jarang sekali siswa akan dilatih untuk merangkai kata. Oleh karena itu, dengan adanya pohon literasi sangat diharapkan bahwa kemampuan siswa dalam merangkai kata atau menulis semakin meningkat.

Itulah beberapa penjelasan mengenai  pohon literasi, manfaat pohon literasi, dan bagaimana cara membuat pohon literasi unik yang bisa diterapkan di kegiatan belajar mengajar  nanti. Pohon literasi yang akan dibuat siswa nantinya dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap apa yang telah mereka baca. Karena sejatinya, dengan membaca pasti ada pelajaran yang bisa diambil dan bermakna bagi pembaca buku tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar