Resume ke 14
Gelombang 20
Narasumber : Prof. Eko Indrajit
Moderator : Mr. Bams
Penulis : Saiful Basroni, S.Pd
Tema : Menulis Buku Mayor Dalam Seminggu
“Untuk
menjadi penulis, yang dibutuhkan hanyalah kemauan keras untuk menulis dan
kemudian mempraktekkannya, orang yang hanya mempunyai kemauan untuk menulis
namun tidak pernah melakukannya maka ia sama saja dengan bermimpi untuk
memiliki mobil, tanpa ada usaha dan kerja keras untuk memilikinya” – Stephen King
-
Malam
ini jadwalnya pelatihan Kelas Menulis PGRI. Pertemuan mala mini sudah memasuki
babak ke-14. Berarti masih ada 16 babak lagi yang harus dilalui para peserta
kelas menulis. Kelas malam ini di pandu oleh Mr. Bams sebagai moderator dan
Prof Richardus Eko Indrajit sebagai narasumber.
Berbeda
dari biasanya, malam ini moderator membagikan CV narasumber lebih awal. Hal itu
dikarenakan agar nantinya pada saat pembelajaran bisa langsung masuk ke materi,
ujar Moderator.
Berikut
link CV dari narasumber kita malam hari ini:
https://id.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit
Sebelum
kelas dimulai, Om Jay sang pemrakarsa program pelatihan ini menyapa para
peserta, dan juga memeberikan beberapa informasi kepada peserta.
Om
Jay: Selamat malam bapak ibu guru hebat. Selamat berjumpa kembali dengan Omjay.
Guru Blogger Indonesia. Sebentar lagi kita akan memulai kegiatan belajar
menulis. Siapkan diri anda agar bisa fokus dan lulus dalam kegiatan ini.
Om
Jay menuturkan, dulu ia ditantang oleh Prof Eko Indrajit. Apakah omjay bisa
mengajak guru menulis buku dalam seminggu? Awalnya ia Agak khawatir. Pasti
bukunya tidak akan jadi dan diterima oleh penerbit mayor. Namun, kekhawatirannya
ternyata tidak terbukti. Ada beberapa guru yang akhirnya bisa mewujudkan
mimpinya menerbitkan buku dalam seminggu. Malam ini kita akan mendapatkan
materinya langsung dari Prof. Eko Indrajit. Ketua SLC C pengurus besar PGRI
Sebelum
kuliah dimulai om jay Kembali mengingatkan kepada peserta, apabila bapak ibu
ingin lulus dalam kegiatan belajar menulis ini, maka perhatikan apa yang
disampaikan narasumber. Lalu ikatlah ilmu dengan cara menulis di blog.
Selanjutnya
om jay memperkenalkan moderator yaitu Mr Bams. Seorang guru TIK di SMP Taruna
Bakti Bandung. Sebuah sekolah swasta ternama di kota Bandung dengan segudang
prestasi. Adapun Narasumber mala mini adalah Prof. Eko Indrajit yang akan
membawakan materi “Menulis Buku Mayor dalam Seminggu”.
Om
Jay mempersilakan moderator memimpin
jalannya acara kuliah online malam ini.
Tanpa
menunggu lama Moderator langsung membuka kelas denga ucapan salam serta
panjatan rasa syukur kepada Tuhan YME. Kemudian dilanjut dengan menyapa
narasumber untuk memastikan bahwa narasumber sudah siap dengan materinya, lalu
moderator mempersilakan narasumber untuk memulai kelasnya.
Sebagai
pembuka kelas, narasumber mengawali dengan memberitahukan tujuan pertemuan mala
mini. Yaitu untuk melahirkan penulis-penulis hebat yang tersebar di seluruh
wilayah tanah air, mereka adalah anda semua, ungkap Prof. Eko.
Narasumber
menuturkan, syarat untuk menulis buku itu sederhana, yaitu sehari-harinya suka
ngobrol mengenai berbagai hal, dan bisa mengetik di komputer, baik menggunakan
10 jari maupun 11 jari.
Narasumber
kita malam ini mempunyai hoby yaitu sekolah. Hal itu dibuktikan dengan beliau
telah menyelesaikan 1 Gelar S1, 5 Gelar S2, dan 3 Gelar S3, serta gelar S3 yang
keempat akan segera diperoleh pada bulan Oktober tahun ini.
Kuliah
mala mini menarik dan unik. Karena setiap narasumber menuliskan 25 kalimat,
akan diselingi musik dari youtube.
Narasumber
menerangkan, bahwa sudah hampir satu tahun inisiatif menulis buku dalam 2
minggu ini diluncurkan, karena waktu itu ia ditantang Om Jay untuk membuat
terobosan bagi guru-guru.
Semenjak
tanggal 16 Maret 2020, hari pertama belajar dari rumah, ia menjadi Youtuber -
dimana ilmu PJJ yang ia pelajari ketika menjadi mahasiswa di UNJ dan
berdasarkan pengalamannya ia sharingkan ke Indonesia melalui EKOJI CHANNEL di
Youtube (jangan lupa subscribe, share, dan like ya)
Hingga
kini sudah ada lebih dari 500 postingan video - semua adalah hasil ngobrol,
rekaman, seminar, dan webinar selama masa pendemi berlangsung. Videonya
berkisar pada 2 ilmu utama, yaitu PENDIDIKAN dan TEKNOLOGI INFORMASI - dimana
keduanya adalah bidang keahlian saya
Pada
saat ia membuat video mengenai pendidikan yang ke-50, ia dihubungi Om Jay untuk
membuat terobosan bagi guru-guru bloger binaan beliau - di situlah secara on
the spot timbul ide "gila" yang ternyata berhasil diwijudkan
Idenya
adalah guru-guru yang berminat unuk menjadi penulis buku mayor, dipersilahkan
untuk memilih satu dari 50 judul topik yang ada di dalam EKOJI CHANNEL.
Setelah
masing-masing guru memilih satu judul, maka kami sepakat dalam dua minggu
hingga satu bulan, para guru diminta untuk MENULISKAN APA SAJA YANG IA KATAKAN
DALAM VIDEO tersebut, dengan menggunakan kata-kata atau kalimat dari guru
penulis.
Setelah
semua yang ia katakan dituliskan (tentu saja dengan struktur yang sudah
disepakati bersama), maka ia meminta para guru untuk MELENGKAPI dan
MEMPERKAYA-nya dengan referensi lain yang dapat mereka temukan di internet.
Setelah
satu bulan, semua hasil karya para guru yang rata-rata di atas 100 halaman,
saya serahkan ke PENERBIT ANDI. Oleh PENERBIT ANDI dilakukan review berdasarkan
sejumlah kriteria dan indikator, dan diputuskanlah mana yang harus direvisi
minor, mayor, dan yang tanpa revisi untuk diterbitkan.
Hasilnya,
angkatan pertama diberi nama PELOPOR berhasil menerbitkan 19 buah buku, dimana
para guru menjadi penulis pertama dan saya ditempatkan sebagai penulis kedua.
Berkaca pada keberhasilan tersebut, ternyata meningkatkan motivasi dan gairah
guru-guru lain untuk menyusul berkarya, dan secara berturut-turut keluarlah
angkatan berikutnya. Seingat beliau nama angkatannya adalah SEPTEMBER CERIA,
OKTOBER IMPIAN, dan FEBRUARY-17.
Beliau
menjelaskan hal serupa kami ulangi dengan bekerja sama erat bersama teman-teman
hebat dan profesional dari Penerbit ANDI. Alhasil hingga saat ini telah lebih
dari 50 buku diterima dan diterbitkan oleh Penerbit ANDI, baik dalam bentuk
buku fisik maupun e-book
Narasumber
menambahkan di bulan Agustus ini, kami (saya, alumni penulis, dan Penerbit
ANDI) siap meluncurkan angkatan berikutnya, yaitu angkatan MERDEKA
MENULIS...... silahkan semua mengunjungi youtube saya, pilih judul yang belum
pernah ditulis, dan daftar ke mas Bambang untuk mulai mewujudkan impian dalam
DUA MINGGU.
Ditengah
perjalanan kuliah online, narasumber memberikan selingan berupa video salah
satu lagu yang ia senangi. Lagu itu ia nyanyikan Bersama istri tercinta. Berikut
video lengkapnya: https://www.youtube.com/watch?v=XhmQsQZhJMI
Narasumber
melanjutkan paparannya. Beliau mengatakan, awalnya memang terasa sulit, karena
inisiatif ini relatif baru bagi para guru, tapi dengan semangat, motivasi diri,
dan saling membantu, semuanya indah pada waktunya.
Yang
buat beliau bangga ada beberapa hal yaitu:
Pertama
adalah selain para guru berhasil menerbitkan buku, ada yang telah berhasil
menerbitkan beberapa buku hingga hari ini.
Kedua
adalah karena sudah ada yang berani menerbitkan buku secara mandiri - dalam
arti kata memulai semuanya dari nol (tanpa harus bertumpu mencari ide dari
EKOJI CHANNEL)
EKOJI
CHANNEL adalah sekedar batu pijakan untuk membantu anda yang mengalami
kesulitan dalam mencari judul buku yang hendak ditulis.
Beliau mengungkapkan “Kami dan penerbit ANDI dengan
dukungan PGRI akan segera menerbitkan yang namanya EKOJIPEDIA dimana isinya
seperti ensiklopedia, tapi seperangkat lengkap buku-buku tulisan karya guru
yang selama ini telah diterbitkan oleh Penerbit ANDI”.
EKOJIPEDIA
ini akan ditawarkan ke berbagai perpustakaan di sekolah-sekolah Indonesia
dengan harapan dapat membantu memotivias para guru dalam menghadapi era new
normal, mengingat sebagian buku berkisar seputar PJJ dan pemanfaatan teknologi
informasi bagi Pendidikan.
Professor
mengajak para guru untuk turut serta mengambil untuk MENDAFTARKAN DIRI
mengikuti tantangan grup MERDEKA MENULIS.
Setiap
angkatan atau batch biasanya beliau kasih limit 25 orang yang SERIUS untuk
menghasilkan karya publikasi buku mayor.
Untuk
yang sudah pernah mengikuti angkatan sebelumnya tapi belum berhasil menelurkan
buku, dipersilahkan untuk bergabung, sementara yang sudah mahir menulis, tidak
perlu mendaftarkan diri, karena anda berfungsi menjadi asisten dan penasehat
baginya, Tutur Professor.
Berikut
rangkuman tanya jawab yang dapat saya rekam:
Saya
Nelly dari Banda Aceh, bagaimana trik
bapak dalam membagi waktu antara kesibukan pribadi, kuliah dan kerja? Bacaan yang menginspirasi
untuk menulis?
Professor
menjawab, Ada pepatah mengatakan "jika engkau menyenangi yang kau lakukan,
maka engkau tidak akan pernah merasa bekerja. engkau akan dapat membagi waktumu
dengan baik, bukan waktu yang membatasimu". Begitu Mbak Nelly, karena
memang dari kecil saya sudah terbiasa membaca apapun. Jadi setiap kali sebelum
tidur malam, minimum saya menulis satu lembar tulisan, apapun itu tulisannya.
Syafruddin
Tolitoli : “Jenis karya tulis apa saja yg bisa diterima dlm seminggu ini pak?”
Professor:
“EKOJI ACADEMY dan PENERBIT ANDI fokus pada penulisan buku yang akan MEMBANTU
GURU-GURU dalam melaksanakan belajar mengajar PASCA PANDEMI, jadi isinya adalah
berbagai fenomena baru yang harus menjadi bekal bagi para guru, misalnya yang
sudah terbit adalah terkait dengan: gamification, literasi guru abad ke-21,
blended learning, learning management system, pendidikan karakter dalam PJJ,
parenting 4.0, cyber pedagogy, flipped classroom, dsb - intinya adalah
konsep-konsep teknologi pendidikan baru yang sedang menjadi tren dimana-mana”.
Sri
Sundari: Kriteria apa saja supaya naskah kita diterima penerbit mayor, terima
kasih
Professor:
Nah kalau itu jawabannya ada pada sesi PENERBIT ANDI, karena merekalah yang
menentukan. Namun saya ada videonya, yaitu di: https://www.youtube.com/watch?v=17v72RUhZIY.
Pak
Dail: “Prof. Eko dalam menulis buku mayor. Pengalaman pertama seperti apa? Apakah
langsung diterima?”
Professor
: “Saya dulu pertama kali menerbit buku mayor adalah di tahun 2000, karena
dampak krisis tahun 1998, banyak mahasiswa yang tidak bisa membeli buku
terbitan luar negeri akibat dolar melonjak - yang saya lakukan pada saat itu
adalah, saya ke perpustakaan tempat buku-buku yang diperlukan mahasiswa S2
berada, setiap satu buku saya ringkas intisarinya menjadi 10 halaman. Alhasil
20 buku saya ringkas jadi 200 halaman, dan saya terbitkan iseng-iseng dalam
bentuk Bunga Rampai. ehhhh... ternyata laku.... dan banyak yang senang.
Akhirnya ketagihan setelah itu menulis buku....”
Raliyanti:
“Bagaimana Trik mudah menulis buku ala Prof. Eko?”
Professor
: “Triknya sederhana, dimulai dari membuat Table of Content yang sederhana.
Biasanya saya mulai dengan membaginya menjadi 6 bagian, yaitu menjawab
pertanyaan 5W1H. Misalnya judulnya adalah: GAMIFICATION. Maka TOC-nya menjadi:
Bab 1 - Apakah gamification itu? Bab 2 - Mengapa gamification penting? Bab 3 -
Di mana gamificaiton dibutuhkan? Bab 4 - Kapan gamification dipergunakan? Bab 5
- Siapa yang menggunakannya? dan Bab 6 - Bagaimana cara membuatnya? Mudah
bukan.....?”
Mangatur
Panjaitan: “Untuk mengikuti angkatan MERDEKA MENULIS bulan Agustus ini, langkah
cepat apa yang dilakukan agar bisa mewujudkan impian dalam DUA MINGGU naskah
selesai dan dikirim ke penerbit ANDI?”
Professor
: “Mas Mangatur Panjatian, pengalaman memperlihatkan bahwa intinya adalah pada
MOTIVASI MENULIS dan KEMAMPUAN MENULIS. Jika keduanya bisa dipertahankan dalam
dua minggu, maka niscaya 100 halaman buku minimal tercapai. Bukankah 14 hari
dikali 10 halaman = 140 halaman? “
Endang
Rahayu: “1. Tantangan yang bapak prof berikan sudah terbukti. Apakah ada
kendala dalam menjawab tantangan penerbitan tersebut! Apa saja tantangan
menghadapi penulis pemula seperti saya?
2.
Bagaimana Trik untuk menjawab tantangan agar bisa saya ikuti?
3.
Pendidikan yang bapak profesor tekuni brp tahun ditempuh dan apakah linier
semua?”
Professor:
”Yang saya lihat dari pengalaman saya dengan guru-guru pemula dalam hal
penulisan adalah PERSISTENCE dan KONSISTENSI. Konsistensi dalam menjaga
motivasi untuk menulis. Yang berhasil saya lihat karena mereka didorong oleh
impian dan keinginan terpendam yang sudah lama ada di dalam diri mereka,
sehingga mereka mencurahkannya dengan sepenuh dan segenap hati . Jadi tidak ada
waktu bagi mereka untuk menyerah atau turun semangatnya. Sementara untuk nomor
3, saya adalah penganut pandangan bahwa ilmu itu tidak ada yang linear, semua
ilmu bersifat multi, inter, dan transdisiplin.”
Muliadi:
“Jika saya ingin ikut tantangan menulis 2 mingguan dari ekoji Chanel, bagaimana
cara saya memilih tema agar tidak terpilih tema yang sudah pernah ditulis?
Professor
: “Pertama pak Muliadi mendaftarkan diri, nanti saya akan kasih tahu
judul-judul yang sudah diterbitkan, kalau sudah maka pak Muliadi bisa memilih
yang belum ditulis dari Ekoji Channel. Jika tidak ketemu, saya akan buatkan
topik khusus untuk saya rekam di Ekoji Channel - khusus untuk pak Muliadi dari
Tolitoli.”
Saya
Rahayu Sri H: “Bagaimana supaya kita bisa membawa nama prof dalam penulis buku,
sehingga buku yang akan diterbitkan Menjadi karya Bersama”
Professor:
“Syaratnya adalah saya harus turut berkontribusi. Seperti pada penulisan
sebelumnya, saya berkontribusi paling tidak dalam hal ide konten yang ditulis,
memberikan masukan, tambahan referensi, dan hal-hal lainnya.”
Professor
menambahkan “seperti yang Oom Jay katakan, anda akan mendapatkan banyak kejutan
tak terduga setelah buku anda terbit, baik dalam bentuk fisik maupun
elektronik.”
Setelah
bukunya pertama kali terbit tahun 2000,
hidupnya menjadi berubah total. Jelas professor.
Penghasilan
menjadi bertambah (bukan dari penjualan buku, tapi dari seminar dan undangan
dari mereka yang membeli buku kita), karir semakin meningkat, teman semakin
banyak, kesempatan jalan-jalan gratis ke berbagai kota di Indonesia (karena
mengisi seminar), dan hal-hal mengejutkan lainnya. It did change my life!.
Menulis
juga salah satu cara agar anda meninggalkan sesuatu di dunia ini, agar anda
dapat dikenang oleh anak - cucu - cicit - dan cicitnya cicit. Bukankah pepatah
mengatakan "gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan
belang, dan manusia mati meninggalkan nama?". Hiduplah seribu tahun lagi
dengan menerbitkan karya publikasi.
Professor
berpesan di masa pandemi ini kita memiliki banyak waktu untuk menulis dan
berkarya. Mudah-mudahan momentum ini dapat dimanfaatkan oleh para guru-guru
tercinta.
Diakhir
pemaparan professor memberikan closing statementnya. “Setiap individu pada
dasarnya memiliki pengalaman uniknya masing-masing. Kita pernah diberikan
nasehat dulu, yang mengatakan bahwa "pengalaman adalah guru yang
baik."
Dengan
menuliskan pengalaman kita ke dalam blog, berarti kita telah membantu banyak
orang belajar dari pengalaman kita - sesederhana apapun pengalaman kita itu.
Dan
ketika seluruh pengalaman itu kita kumpulkan, jadilah sebuah buku dengan judul
PENGALAMANKU ADALAH GURU YANG BAIK BAGIKU.
Selamat
menulis dan selamat berkarya. Doa saya agar Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu semua
selalu sehat dan berada dalam lindungan Tuhan YME. Amin. Sampai jumpa dalam
pertemuan selanjutnya. Saya tutup diskusi ini di nomor 45 yang penuh berkah
pada bulan kemerdekaan ini. Terima kasih pak Bambang tercinta yang sudah
meluangkan waktu dan memberikan kesempatan bagi saya untuk sharing dengan para
guru-guru yang hebat..... Saya Eko Indrajit, mohon undur diri, dan terima
kasih.
Sungguh
materi dan sharing yang luar biasa. Kita dapat mendapatkan ilmu dan juga
pembelajaran dari kisah perjalanan Prof. Eko Indrajit. Semoga kelak kita bisa
mengikuti jejak Langkah beliau. Terkhusus untuk memajukan Pendidikan di Indonesia
dan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Menulislah dengan
bebas dan secepat mungkin, dan tuangkan semuanya ke atas kertas. Jangan
melakukan koreksi atau menulis ulang sebelum semuanya habis Anda
tuliskan". - John Steinbeck -
Kutai
Kartanegara
Selalu dengan quote yang hebat dan menyemangati. Resumenya lengkap pak. Kereen
BalasHapusMakasih supportnya miss
BalasHapusMasyaAllah, rapi lengkap. Tersusun dengan jelas. Bisa saya baca lagi pak. Untuk referensi blog saya. Terimakasih pak tulisannya keren
BalasHapusmakasih bu nur
HapusLengkap pak resumenya
BalasHapusmakasih pak
HapusSelalu lengkap, rapi dan informatif. Keren pokoknya.. sukses selalu, pak.
BalasHapusaamiin. makasih bu
HapusPengirim terakhir ke 22.
BalasHapusTapi luar biasa Kren. Super lah.
Teruslah menulis hingga lupa apa yg kau tulis
makasih pak ketua
Hapus