Selasa, 14 Desember 2021

Keterampilan Digital Untuk Masa Depan Yang Cerah

Resume Pertemuan 11

GMLD 1

Narasumber: Deni Darmawan

Moderator: Helwiyah

Penulis: Saiful Basroni

Materi: Keterampilan Digital Untuk Masa Depan Yang Cerah







Pada pertemuan ke 11 pelatihan Guru Motivator Literasi ini, kita akan mempelajari materi tentang Keterampilan Digital Untuk Masa Depan Yang Cerah. Materi akan disampaikan oleh Bapak Deni Darmawan sebagai Narasumber dan Ibu Helwiyah sebagai Moderator.






Keterampilan digital apa yang kita butuhkan untuk mencerahkan masa depan kita? Bagaimana saya bisa mendapatkannya dan menggunakannya?

Berikut 6 keterampilan masa depan:

1. Kemampuan

2. Religion

3. Skill

4. Motivation

5. Writing

6. Self Development



Guru itu menurut istilah orang Jawa yaitu digugu dan ditiru. “Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” berada di tengah-tengah pembentukan wasiat, dengan keteladanan di baliknya, dorongan dan pengaruh yang baik menuju kemerdekaan. Inilah yang dikatakan Ki Hajar Dewantoro, bapak pendidikan di Indonesia. Sebagai guru dan pendidik, kita dapat terus mengikuti motto ini, menjadi panutan, terus belajar, dan terus memotivasi siswa kita. Oleh karena itu, sebagai Guru Motivator Literasi Digital (GMLD), kita perlu bertransformasi menjadi guru abad 21, menjadi guru multitasking. Seorang guru dengan keterampilan digital. Karena Bapak Munif Chatib menghatakan, guru yang paham teknologi perlu bermigrasi, mengenal, dan menggunakan teknologi untuk aktivitas mereka.



Guru literasi digital Kita tidak boleh ketinggalan dan harus bisa menggunakan media digital.

Membaca juga merupakan keterampilan. Beberapa orang membaca dengan lambat, sedang, dan cepat. Di era informasi, ada banyak informasi di dunia media sosial.



Berikut tips untuk membaca cepat:

1. Pastikan tubuh Anda sehat, nyaman, enak, tidak berisik dan focus

2. Baca dengan lembut, tanpa men-tweet atau berbicara.

3. Kemenangan / Baca beberapa kata

4. Bisa menggerakkan jari/pulpen ketika membaca

5. Membaca dengan mencari ide pokok

6. Aktif bertanya dalam hati tentang bacaan tadi

7. Mampu menyimpulkan setelah membaca

8. 8. Review/membaca sesuai yang diinginkan, tujuannya membaca apa?

Keterampilan menurut para ahli adalah kemampuan/skill yang bisa dipelajari, digali, dilatih, melalui praktik, pengalaman sehingga bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cekatan dan kompeten.

Keterampilan Literasi Digital adalah pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan teknologi digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam proses menemukan, mengevaluasi, menggunakan, dan membuat informasi, serta memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, tepat, dan patuh hukum.

Keterampilan Digital adalah sebuah kemampuan dalam menggunakan teknologi digital seperti smartphone, apapun yang terhubung dengan jaringan internet, membuat konten video yang menari, kemampuan menggunakan digital

4 Macam Keterampilan abad 21

1. Creativity

Kreatif dan inovasi harus dimiliki oleh kita. Orang yang kreatif selalu thinking out of the box. Ia terus menggali ide, mencari ide, dan membuat ide itu agar menjadi nothing to something. Ide mampu diwujudkan dalam sebuah produk yang bermanfaat untuk orang banyak. Jika sudah pada tahap ini maka sudah mampu melakukan “gebrakan” inovasi.

2. Critical Thinking

Berfikir kritis. Cara berpikir dalam memanfaatkan teknologi digital dan kemanpuan menerima informasi sehingga kita tidak mudah termakan berita hoaks, kita perlu mengecek kebenaran informasi, kita perlu mempertanyakan dengan 5W+1H, ini mengantar kita berfikir logis, sistematis dalam pemecahan masalah.

3. Kerjasama / Colaboration

Kolaborasi adalah tentang bekerja dengan tim dan kelompok untuk berkolaborasi dalam berbagai proyek ide baru untuk memungkinkan anggota menjadi kreatif dan mewujudkan potensi kolaborasi. Konten kreatif ini lebih dari sekadar tontonan, tetapi juga panduan.

4. Komunikasi/Communication

Komunikasi, keterampilan ini mengkomunikasikan ide dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi melalui platform media digital seperti Youtube, WA, Instagram dan FB. Twitter.

Teknologi tidak bisa kita hindari karena begitu cepat perkembangannya. Hal ini juga yg mengkahwatirkan kita sebagai orang tua. Dibutuhkan peran orang tua dan kolaborasi sekolah dan masyarakat. Bahwa, anak juga perlu pendampingan agar bisa diarahkan untuk mengenal lingkungannya. Ajaklah sesekali mereka keluar mengenal alam dengan camping atau ke taman ragunan.

Orang tua menjadi teladan, jadi harus bijak dan cerdas juga dalam menggunakan Gawai. Sebab, orang tua adalah cerminan bagi anak-anak mareka. Ajaklah shalat berjamaah, mengaji bersama sehingga quality time bagi keluarga.

Terkadang kita sudah terkekang oleh zona yang nyaman sehingga merasa enggan untuk mengasah kemampuan literasi kita. Allah menciptakan kita tidak sia-sia. Asah terus keterampilan ibu. Ketika Om Jay membuka kelas bicara, menulis dan motivator digital, maka coba kita praktikan pelan-pelan. Kita berani memulai. Kadang, batu akik itu jika tidak di gosok tidak akan menjadi batu yang mahal. Itu hanya analogi saja ya. Pada dasarnya manusia diberikan potensi, jika kita asah, maka akan menjadi ketrampilan. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membiasakan diri mempelajari aplikasi digital terbaru, seperti yang terlihat pada Konten Kreatif untuk Berbagi untuk Spirit adaptasi?

Youtube. Apakah ada tim yang menangani konten kreatif digital? Narasumber mengatakan, ia belajar dari seorang ahli, guru. Dari waktu ke waktu, ia belajar dari siswa yang pandai bekerja dengan platform media digital. Ia tidak malu untuk belajar bersama mereka. Pertama-tama, ia meminta siswa untuk membuat video. Kemudian mencatat dan berlatih. Ia selalu menonton tutorial di YouTube. Mulailah dengan menggunakan alat video dan desain. Orang-orang memanggil ia multitasking. Tetapi ia memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan sesuatu setiap tahun, jadi ia rasa tidak. Masa depan yang cerah di sini, tentu saja, adalah kesejahteraan fisik dan mental. Dari segi ekonomi menjanjikan. Namun yang terpenting dari itu adalah menjaga kedamaian hidup kebahagiaan hidup, kerukunan antar agama, kesatuan dan persatuan bangsa, terhindarkan dari faham yang bisa merusak bangsa dan generasi mudanya. Serta menjadikan Indonesia Damai Sejahtera bahagia. Apa yang bisa kita lakukan sekarang untuk membendung hal-hal negatif dunia digital dan berhasil mencapai itu semua?

Mari kita terus bergerak untuk terus mengasah keterampilan kita, untuk menciptakan generasi-generasi emas penerus negeri kita tercinta.

2 komentar: